Sukirno Pembuat soal ujian

Sukirno Pembuat soal “Anies Diejek Mega” Batal Dilaporkan ke Polisi, Ini Alasannya

Banyak yang prihatin tentang ada rencana Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi melaporkan Sukirno, guru  SMPN 250 Jaksel batal dipolisikan

Editor: Salman Rasyidin
Warta Kota/Fitriyandi Al Fajri
(kiri-kanan) Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi, Plt Kepala SMPN 250 Jakarta Selatan Setiabudi, guru SMPN 250 Jakarta Selatan Sukirno, Wakil Ketua I Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta S. Andyka di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (16/12/2020). Saat itu, Sukirno menyampaikan permohonan maafnya kepada Prasetyo karena mengaitkan nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam soal ujian akhir sekolah kelas VII. 

Saat itu, Komisi E DPRD DKI Jakarta memanggil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana beserta pihak sekolah SMPN 250 Jakarta Selatan dan SMAN 58 Jakarta Timur atas kasus rasis dan soal ujian akhir sekolah (UAS) kelas VII yang bernuansa politik.

“Kok bisa membuat satu soal yang mungkin di otak bapak itu bukan provokasi, tapi setelah dibaca itu kan sebuah doktrin.

"Saya akan melaporkan bapak ke kepolisian sekarang, saya akan datang ke Polda Metro Jaya dan saya akan meminta pertanggung jawaban bapak,” tegas Prasetyo yang turut hadir dalam rapat Komisi E DPRD DKI Jakarta.

Anggap Megawati Sebagai Ibunya, Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi Ancam Lapor Guru ke Polisi

Sukirno, guru SMPN 250 Jakarta Selatan tercekat. Dia tak berkutik dan hanya menganggukan kepala seolah mengamini pernyataan dari lawan bicaranya.

Saat itu, Sukirno sedang berhadapan dengan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi yang tengah berang.

Politisi PDI Perjuangan itu marah dengan soal ujian kelas VII yang dibuat Sukirno, karena dianggap mengaitkan nama Ketum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, yang mengejek Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi. ((Warta Kota))

Dalam rapat kerja di Komisi E DPRD DKI Jakarta, Selasa (15/12/2020), Sukirno mengaku tak berniat untuk menyinggung kedua tokoh publik itu.

“Demi Allah saya tidak punya niat apa-apa, saya membuat soal itu ada nama (Anies dan Mega),” kata Sukirno.

Namun, Prasetyo yang tersulut amarah tetap tidak terima. Dia menyebut, perbuatan Sukirno tak mencerminkan sikap pendidik di hadapan para pelajarnya.

Apalagi soal ujian itu menyangkut nama mantan Presiden RI kelima Megawati dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

“Bapak kalau memberi contoh itu yang baik, bukan membandingkan tokoh antar tokoh,” kata Prasetyo.

Dengan nada lantang, Prasetyo meminta Sukirno untuk membacakan Pancasila. Prasetyo khawatir, Sukirno tidak paham dengan perannya sebagai pendidik.

Seketika, Sukirno berdiri dan membacakan Pancasila. Setelah rapat selesai, Sukirno menghampiri Prasetyo untuk meminta maaf.

Ketua Umum PDIp, Megawati Soekarnoputri.
Ketua Umum PDIp, Megawati Soekarnoputri. ((Warta Kota/Ichwan Chasani))

Meski telah dimaafkan, namun Prasetyo tetap bakal melaporkan persoalan itu ke Polda Metro Jaya. Dia melapor bukan atas nama Ketua DPRD DKI Jakarta, tapi atas nama kader PDI Perjuangan.

Sumber:
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved