Skor IPM Sumsel Masih Tinggi, Kualitas Kesehatan dan Pendidikan Meningkat

IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).

Editor: Azwir Ahmad
SRIPOKU.COM / Hartati
Kepala BPS Sumsel Endang Tri Wahyuningsih 

Laporan wartawan Sripoku.com, Maya Citra Rosa

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Survei Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Provinsi Sumsel pada tahun 2020 menunjukan angka 70,01 atau masih berstatus tinggi untuk kedua kalinya setelah tahun 2019 lalu. 

Kepala Balai Pusat Statistik (BPS) sumsel, Endang Tri Wahyuningsih mengatakan bahwa pembangunan manusia dilakukan sebagai proses perluasan pilihan bagi penduduk atau enlarging people choice. 

Sehingga IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).

Terdapat tiga dimensi dasar yaitu, umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life), pengetahuan (knowledge), dan standard hidup layak (decent standard of living).

"Kualitas kesehatan, pendidikan masyarakat Sumsel mengalami peningkatan, namun terjadi kontraksi dalam pemenuhan kebutuhan hidup," ujarnya.

Pada tahun 2020 ini, meskipun ada penurunan sebesar 0,01, namun kualitas pembangunan manusia di Provinsi 
Sumatera Selatan masih dalam status “tinggi” dengan IPM diatas 70.

"Masih berstatus tinggi karena dilihat dari berbagai faktor, dari tahun 2010 hingga tahun ini terus meningkat," ujarnya dalam rilis BPS, Selasa (15/12/2020).

Menurutnya perhitungan BPS Sumsel, bayi yang lahir pada tahun 2020 memiliki peluang untuk hidup hingga 69,88 tahun, lebih lama 0,23 tahun dibandingkan dengan mereka yang lahir tahun sebelumnya.

Anak-anak yang pada tahun 2020 berusia 7 tahun memiliki peluang untuk bersekolah selama 12,45 tahun (Diploma I), lebih lama 0,06 tahun dibandingkan dengan anak yang berusia sama pada tahun 2019. 

"Sementara itu, penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama 8,24 tahun (kelas VIII), lebih lama 0,06 tahun dibandingkan tahun sebelumnya," ujarnya. 

Pada tahun 2020, masyarakat Sumatera Selatan memenuhi kebutuhan hidup dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebesar 10,652 juta rupiah per tahun menurun 285 ribu rupiah dibandingkan pengeluaran tahun sebelumnya.

Sumber:
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved