Kondisi Keamanan di Sumsel Pasca Peristiwa Penembakan di Tol Cikampek, Sumsel Sudah Semakin Dewasa

"Tetapi, kami yakin bila masyarakat Sumsel sudah pintar dan cerdas melihat kondisi saat ini," kata Kabid humas Polda Sumsel, Supriadi

Penulis: Bayazir Al Rayhan | Editor: Refly Permana
polda sumsel
Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi 

Laporan wartawan Sripoku.com, Bayazir Al Rayhan

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pasca ditembaknya enam orang yang merupakan pedukung Habib Rizieq Shibab (HRS) di Tol Cikampek semalam, tidak mempengaruhi keamanan serta ketertiban di Sumatera Selatan.

Menurut Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi, kejadian tersebut tidak mempengaruhi kondisi keamanan situasi di Sumatera Selatan.

Dikatakan Supriadi, masyarakat Sumsel sudah semakin dewasa melihat situasi seperti saat ini, sehingga masyarakat tidak mudah terpengaruh dengan isu-isu yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban di wilayah Sumsel. 

Baca juga: Curhat Penyanyi Vidi Aldiano yang Banting Stir ke YouTubers, Saya tidak Pernah Menyangka Akan Begini

"Yang rentan biasanya ini masyarakat dipengaruhi melalui media sosial. Tetapi, kami yakin bila masyarakat Sumsel sudah pintar dan cerdas melihat kondisi saat ini," kata Supriadi, Senin (7/2/2020).

Polda Sumsel pastinya selalu melakukan pemantauan situasi dan kondisi di wilayah Sumsel.

Pemantauan baik secara terbuka maupun tertutup dengan mengerahkan Dir Intelkam Polda Sumsel juga dilakukan. 

Hal ini, untuk terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan ketertiban dan keamanan masyarakat di Sumsel. 

Baca juga: Dijodohkan Orang Tua Padahal Sudah Ada Pacar, Pemuda Sulawesi ini Kaget Saat Tahu Siapa Istrinya

Suryadi pun mengatakan kepada seluruh masyarakat untuk tidak mudah mempercayai isu-isu yang dapat melanggar aturan.

"Kami imbau masyarakat, untuk tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang dapat melanggar aturan dan UU. Bila tidak mengetahui dengan isu yang dapat memicu provokasi, sebaiknya tidak ikut-ikutan.

Lebih baik tetap beraktivitas seperti biasa saja, ketimbang ikut-ikutan yang akhirnya melanggar aturan dan UU," ujarnya.

Sementara itu, Fadli Zon dikutip dari akun Twitternya, Senin (7/12/2020) mengunggah ulang sebuah postingan dari akun bernama @QaillaAsyiqah pada Senin (7/12/2020).

Dalam postingan tersebut, terdapat sebuah kolase potret enam orang anggota FPI yang tewas ditangan polisi.

"Selamat jalan Pejuang semoga kau tenang & senang di sisi Allah yang maha Penyayang. 6 orang pengawal Ulama yg tewas: Fais, Ambon, Andi, Reza, Lutfil, Kadhavi (Semua anak LAKSUS MADAR DKI)," tulis QaillaAsyiqah diposting ulang Fadli Zon.

Dirinya pun menuliskan doa untuk mereka yang wafat diduga ketika hendak menjaga Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved