Penanggulang Covid 19
PESAN KHUSUS dari Tim Mitigasi IDI Kepada Masyarakat Yang Tidak Pecaya Ancaman Covid-19
PB Ikatan Dokter Indonesia mengirim pesan khusus untuk yang masih tidak percaya terhadap ancaman virus corona, yang meninggal itu nyata, bukan hoaks.
SRIPOKU.COM - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB) mengirimkan pesan peringatan khusus terhadap masyarakat yang masih tidak percaya terhadap ancaman wabah virus corona atau Covid-19.
Korban meninggal itu nyata, bukan hoaks atau hoax (berita bohong).
Pesan disampaikan Divisi Advokasi dan Hubungan Eksternal Tim Mitigasi PBI IDI, Eka Mulyana, memberikan pesan khusus kepada masyarakat. Eka mengingatkan, masyarakat yang menganggap Covid-19 merupakan hoaks atau hasil konspirasi, bahwa kenyataannya. Covid-19 ada dan memakan banyak nyawa orang dalam waktu cepat.
"Kami berharap apabila Anda termasuk orang yang tidak memercayai adanya Covid ini, namun janganlah mengorbankan keselamatan orang lain dengan ketidakpercayaan tersebut," kata Eka, dalam keterangan rilis sepeti dikutip kompas.com, Sabtu (5/12/2020).
Tim Mitigasi PB IDI melaporkan, sepanjang Maret hingga Desember total ada 342 petugas medis dan kesehatan yang wafat akibat terinfeksi Covid-19.
Baca juga: UPDATE: Tambah 6.027 Kasus Positif Covid-19 Baru
Baca juga: Prof Yuwono: Cegah Covid-19 tak Cukup 3M, Pemerintah Seharusnya Karantina Wilayah & Isolasi Mandiri
Ia menyebut, tingginya lonjakan pasien Covid-19 serta angka kematian tenaga medis dan kesehatan, seharusnya menjadi peringatan kepada semua pihak untuk tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan (3M). Sebab, lanjutnya, dengan mengabaikan protokol kesehatan, maka orang tidak hanya mengorbankan keselamatan diri sendiri, tetapi juga keluarga dan orang terdekat di sekitarnya.
"Pandemi ini akan berlalu dengan kerja sama seluruh pihak, termasuk Anda," kata Eka Mulyana.
Eka selaku bagian tim mitigasi PB IDI juga menyampaikan pesan kepada para tenaga medis dan kesehatan untuk waspada dan tetap menjalankan standar operasional prosedur (SOP). Hal ini sama seperti dalam pedoman standar perlindungan dokter ketika melayani dan berada di keluarga atau komunitas.
Sementara itu, anggota Tim Pedoman dan Protokol dari Tim Mitigasi PB IDI Weny Rinawati menambahkan, para tenaga kesehatan agar tidak menurunkan kualitas alat pelindung diri (APD) yang dikenakan.
"Saat ini standar level APD yang wajib dikenakan para tenaga kesehatan adalah level tertinggi, sesuai dengan risiko tempat melakukan pelayanan," terangnya.
Weny berharap, agar pemerintah dan pengelola fasilitas kesehatan juga menyediakan APD yang layak bagi para tenaga kesehatan. Sementara itu, di sisi lain, bagi para tenaga kesehatan yang berpraktik secara pribadi sebaiknya tetap menggunakan APD level sesuai potensi risiko dalam menangani pasien.
Sementara itu, berdasarkan laporan Satgas Penanganan Covid-19, angka kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia hingga Jumat (4/12/2020) merenggut 17.479 orang. Adapun penambahan kasus kematian 124 pasien positif selama 3-4 Desember 2020.
Tim Mitigasi IDI juga mengumumkan pembaruan data tenaga medis yang wafat akibat Covid-19. Sejak Maret hingga Desember 2020, terdapat total 342 petugas medis dan kesehatan yang wafat akibat terinfeksi Covid-19.
Tenaga medis dan kesehatan yang wafat itu, terdiri dari 192 dokter, 14 dokter gigi, dan 136 perawat. Dokter yang wafat tersebut terdiri dari 101 dokter umum -- 4 di antaranya dalah guru besar bergelar profesor.
Kemudian 89 dokter spesialis dengan 7 guru besar, dan 2 residen yang keseluruhannya berasal dari 24 IDI wilayah di seluruh Indonesia.