Berita Muraenim
Kisah Ibu di Muaraenim Bersama 5 Anaknya Tinggal di Bangunan Eks Kandang Sapi, Sudah Dua Kali Nikah
Leni mulai tinggal di bangunan eks kandang sapi yang lantainya masih tanah sekitar bulan Juni 2020. Kini, ia mendapat bantuan dari Baznas Muaraenim.
Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Ardani Zuhri
SRIPOKU.COM, MUARAENIM - Di usia 36 tahun, Leni Marlina sudah harus menjalani kehidupan yang begitu sulit.
Sebagai orangtua tunggal untuk lima anaknya yang masih kecil, perempuan asal Dusun I, Desa Karang Raja, Kecamatan Muaraenim, Kabupaten Muaraenim banting tulang cari nafkah.
Mirisnya lagi, Leni dan kelima anaknya menetap di bangunan yang dulunya dijadikan kandang sapi.
Kini, mereka bisa tinggal di rumah layak huni pasca mendapat bantuan dari Baznas Muaraenim.
Baca juga: Video Sebelumnya Tinggal Di Kandang Sapi Baznas Muaraenim Wujudkan Mimpi Leni Punya Rumah Sendiri
Sebuah gubuk ukuran 5x5 meter, berdinding papan, beratap seng dan berlantai semen terlihat sudah termakan usia.
Di dalam ruangan, praktis tidak ada barang-barang berharga, hanya satu kasur dan satu kipas angin. ruang keluarga, ruang tamu, tempat makan, dan tempat tidur menyatu tidak ada sekat.
Sedangkan dapur hanya seadanya terletak di depan rumah ruang terbuka hanya beratap namun tidak berdinding.
Untuk MCK, memanfaatkan air sumur yang terletak sekitar 20 meter dari tempat tinggalnya.
Itulah gambaran tempat tinggal Leni.
Kesehariannya, ia sebagai ibu rumah tangga dan bekerja sebagai tukang cuci. Untuk makan sehari-hari saja harus hidup prihatin.
"Penghasilan saya, sekitar Rp 1 jutaan. Tanah tidak punya, apalagi rumah. Untuk makan sehari-hari saja saya cukup-cukupkan," ujar Leni.
Baca juga: Berikut ini Daftar Nama Anggota Baznas yang Diberhentikan dan Diangkat Presiden RI Ir H Joko Widodo
Leni mengisahkan, bahwa dirinya berasal dari Kabupaten Lahat. Dan semenjak menikah dengan suami pertama ia pindah ke Desa Tanjung Raja, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muaraenim.
Pada tahun 2017, suaminya meninggal dunia karena sakit dan ia terpaksa membanting tulang dengan cara berjualan sayur dan menjadi pembantu rumah tangga untuk menghidupi kelima anaknya yang masih kecil-kecil.
Kemudian sekitar tahun 2019, ia menikah lagi, namun tidak lama kemudian cerai sebab tidak tahan dengan perlakuan suaminya yang temperamen.
