Edhy Prabowo Tersangka
Novel Baswedan Pakaian Serba Hitam Saat Geledah Kantor Kemeterian Kelautan dan Perikanan
Tim penyidik KPK selama enam jam menggeledah Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.
SRIPOKU.COM -- Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jumat (27/11). Termasuk ruang kerja eks-Menteri KKP Edhy Prabowo yang telah menjadi tersangka menerima suap terkait perizinan ekspor benih lobster.
Petugas KPK menggeledah Gedung Mina Bahari IV, Jl Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat. Sejumlah penyidik KPK menumpangi 10 mobil datang sekitar pukul 10.45 WIB.
Diantara tim KPK, terlihat penyidik senior Novel Baswedan mengenakan topi dan setelan pakaian serba hitam masuk ke dalam gedung beserta rombongan.
Novel belakangan diketahui sebagai pimpinan salah tim Satga yang melakukan operasi tangkap tangan terhadap Edhy Prabowo dan rombongan di Bandara Soekarno-Hatta. OTT KPK dilakukan beberapa saat setelah Edhy Prabowo mendarat.
Baca juga: KPK Tetap Eks-Menteri KK Edhy Prabowo Tersangka, Gerindra Minta Maaf ke Presiden,
Baca juga: KPK Tancap Gas, Usai Tangkap Edhy Prabowo, Kini Giliran Walikota Cimahi Kena OTT, Ini Kasusnya
Baca juga: Sandiaga Uno Calon Kuat Gantikan Edhy Prabowo Jadi Menteri Kelautan dan Perikanan
Rombongan penyidik KPK membawa sejumlah koper ketika masuk ke dalam gedung.
Awak media dan sejumlah wartawan tidak dapat melihat lebih jelas ke dalam gedung, lantaran petugas keamanan setempat menutup rapat-rapat gerbang gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Menjelang malam, sekitar tujuh penyidik KPK meninggalkan kantor KKP pada pukul 16.42 WIB. Atau setelah enam jam di dalam kantor Edhy Prabowo. Mereka mengenakan rompi bertuliskan KPK.
Kendati demikian tidak terlihat apa saja yang dibawa penyidik usai melakukan penggeledahan. Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Luar Negeri KKP, Agung Tri Prasetyo membenarkan adanya penggeledahan.
"Betul, Info yang saya peroleh sedang berlangsung (penggeledahan)," kata Agung tak merinci ruang mana saja yang dilakukan penggeledahan.
Sebelumnya, rumah dinas eks-Menteri KKP Edhy Prabowo di Jl Widya Chandra, Jakarta Selatan, pada Rabu 25 November 2020 lalu juga digeledah. KPK telah menetapkan tujuh tersangka penerima suap terkait perizinan ekspor benih lobster yang menjerat Edhy Prabowo.
Sementara Deputi Penindakan KPK Karyoto mengatakan, penyidik K{K menggeledah kantor kementerian itu dan sudah menyegel beberapa ruangan. Terutama untuk kepentingan penggeledahan. Karyoto meyakini, barang bukti yang disimpan dalam gedung tersebut tetap aman.
"Kemarin kami sudah segel (sejumlah ruangan), sehingga mungkin dari kemarin tidak ada yang masuk di tempat yang akan kami geledah," katanya.
Karyoto juga menduga Chairman PT Dua Putra Perkasa Suharjito bukanlah satu-satunya eksportir benur atau benih lobster yang memberikan suap kepada Edhy Prabowo selaku Menteri KKP. Ada sejumlah eksportir lainnya yang diduga menyuap agar dapat mulus mengirim benih lobster ke luar negeri.
Dugaan itu bukan tanpa alasan. Berdasarkan penelusuran KPK sejauh ini, Suharjito yang disebut calon besan Ketua MPR Bambang Soesatyo baru memberikan suap sekitar Rp2 miliar.
Dengan rincian, sebesar Rp731 juta yang ditransfer ke rekening PT Aero Citra Kargo atas kegiatan ekspor benih lobster serta sebesar 100 ribu dolar AS yang diduga diberikan Suharjito kepada Edhy Prabowo melalui stafsusnya Safri dan seorang swasta Amiril Mukminin.