Edhy Prabowo Ditangkap KPK

Sosok Edhy Prabowo Dikenal Juara Kelas di Sekolah hingga Dibiayai Kuliah oleh Prabowo Subianto

Edhy Prabowo Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) merupakan putra Muaraenim, Sumatera Selatan (Sumsel).

Editor: Yandi Triansyah
Tribunnews.com
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Wakil Ketua Umum Gerindra Edhy Prabowo menyambangi Istana Kepresidenan, Jakarta 

SRIPOKU.COM - Edhy Prabowo Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) merupakan putra Muaraenim, Sumatera Selatan (Sumsel).

Terungkap Kelakuan Edhy Prabowo Semasa SMA, pernah dijitak saat dinyatakan lulus Tes Masuk Akabri.

Banyak kenangan yang diungkap oleh teman-teman masa SMA Edhy Prabowo, bagaimana mereka bangga memiliki teman yang sukses, juga terungkap siapa saja yang pernah menjitak sosok Menteri Kabinet Jokowi.

Dari cerita teman-temannya semasa SMA inilah Terungkap Kelakuan Edhy Prabowo Semasa SMA.

Karena dimata teman-temannya Edhy Prabowo adalah sosok yang populer, selain dikenal sebagai sosok cerdas, dia pun memiliki jiwa sosial yang tinggi.

Maka itulah ketika mendengar ada nama Putra Muaraenim Jadi Menteri Kabinet Jokowi, maka teman-temanya memberikan dukungan.

Seperti diketahui, Ditunjuknya Edhy Prabowo sebagai salah satu menteri dalam kabinet kepemimpinan pasangan Jokowi-Makruf periode 2019-2024 membuat sejumlah teman masa SMAnya ikut bangga.

Seperti yang dihimpun Tribunsumsel.com, Selasa, (22/10/2019) bahwa diketahui bahwa Edhy Prabowo adalah Alumni SMAN 1 Muaraenim yang berlokasi di jalan Perwira No 1 kelurahan Pasar 1 Muaraenim.

Hal inilah membuat Tribunsumsel.com mencoba menggali cerita seputar Edhy Prabowo sewaktu masih mengenyam pendidikan di sekolah tersebut.

Tribunsumsel.com pun berhasil bertemu dengan beberapa orang teman satu angkatan dengannya.

Diantaranya Astuti, Spd. MM, wanita yang saat ini tercatat sebagai salah satu guru Kimia di SMA N1 Muaraenim tersebut adalah teman satu kelas dengan Edhy Prabowo.

Seperti yang dikatakannya bahwa ia dan bowo (panggilan akrab Edi Prabowo) adalah siswa kelas A1 (jurusan Fisika).

" Saya sekelas dengan bowo, dan kami dulu menamai kelas kami dengan sebutan Afitek (anak fisika gemar teknologi), dan bowo adalah salah satu siswa berprestasi dikelas kami, dia memang dari dulu suka berorganisasi, bahkan waktu kelas II bowo menjadi ketua Osis kami, ia juga terpilih mewakili kabupaten sebagai Paskibraka ditingkat provinsi," jelasnya.

Tak hanya itu saja, secara akademik, Edhy Prabowo juga selalu menjadi juara kelas.

" Dia tidak pernah keluar dari 10 besar, orangnya juga ramah dan memiliki jiwa sosial yang tinggi, dari sekolah dulu kami sudah yakin kalau suatu hari nanti bowo pasti jadi orang yang sukses," katanya.

Dikatakan Astuti, pada saat kelas III, Bowopun mengikuti tes AKABRI dan dinyatakan lulus.

" Waktu kami dapat kabar bowo lulus AKABRI, kami sekelaspun langsung menghampiri bangkunya, dan mengerumuninya, kemudian yang paling lucu lagi, karena gemes dan sayang sama bowo, kamipun menjitakinya,"

"Sambil ngomong, Bowo kami yakin suatu hari nanti, kamu akan jadi jenderal, dan sebelum kamu jadi jenderal, kami mau jitak kepala kamu dulu, soalnya kalau sudah jadi jenderal mana berani kami jitak kepala jenderal, dan ini pasti akan bowo ingat terus, dan kamipun ramai-ramai menjitakinya, tapi bukan menjitak dengan kuat, itu jitakan sayang dari teman-teman sekelas bowo,termasuk saya," ungkapnya sambil tertawa.

Sebagai sahabat, iapun berharap ke depan bowo dapat mengemban amanah yang dititipkan padanya tersebut dengan sebaik-baiknya.

" Kami hanya berharap agar bowo tetap menjadi bowo yang kami kenal jangan berubah, karena sampai sekarang pun dia masih sama tetap bowo yang kami kenal dulu, dia tidak pernah sombong, dan di group wathassppun dia masih suka berkomunikasi," katanya.

Hal senada juga dikatakan oleh Rusnailah S. Pd teman satu angkatan bowo lainnya, dikatakan Rusnailah selain memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi sejak SMA, Bowo juga memiliki jiwa sosial, kasih sayang dan kepedulian yang tinggi dengan siapa saja.

"Saya ingat betul dulu saya dan bowo kalau pulang sekolah selalu bareng, karena kami dijemput oleh angkot yang sama, kami sama-sama pulang ke Tanjung Enim, dan karena rumah bowo paling jauh, jadi dia selalu paling awal dijemput dan bebas duduk dikursi mana saja diangkot kami,"

"Sementara saya adalah penumpang terakhir yang dijemput dan selalu kebagian bangku dibelakang sopir dan duduk berbelakangan dengan sopir, dan karena melihat saya merasa tidak nyaman, bowo selalu menukar tempat duduknya dengan saya, dia bilang kasian melihat saya duduk dibelakang sopir, jiwa sosialnya memang patut saya acungi jempol," katanya.

Kemudian lanjutnya saat mendapat kabar bahwa Edhy Prabowo masuk dalam Kabinet Kerja Jokowi-Makruf Amin sebagai teman satu angkatan iapun tak heran lagi.

"Karena dari dulu kami sudah yakin, kalau dia akan jadi orang yang besar dan menjadi pemimpin, kami ikut bangga, ada orang asli Tanjung Enim yang merupakan teman satu angkatan kami dari SMAN 1 Muaraenim jadi orang hebat apalagi jadi menteri, kami itu terharu karena bahagia, bowo memang pantas untuk mendapatkan itu," katanya.

Dilain pihak, Kepala Sekolah SMAN 1 Muaraenim, Darmadi mengaku ikut bangga dengan apa yang dicapai Edhy Prabowo saat ini.

"Sebenarnya Bowo itu dulu adalah adik kelas saya, dan saya juga tahu betul dengan dia, dan saat ini sebagai kepala sekolah SMAN 1 Muaraenim tentu saja kami sangat bangga, ada alumni SMAN 1 Muaraenim yang jadi orang besar, apalagi sekelas Menteri, ini untuk yang pertama kalinya," katanya.

Ditambahkanya pihaknya hanya berharap agar Bowo dapat menjaga nama baik almamater dan dapat menjalankan tugas dengan baik sesuai amanah yang dipercayakan padanya.

Dikuliahkan Prabowo

Ternyata Edhy Prabowo sudah lama mengenal Ketua Umum Partai Gerindra itu.

Bahkan Prabowo Subianto berperan penting dalam hidup Edhy Prabowo.

Beberapa waktu lalu, Edhy Prabowo sempat menceritakan awal pertemuannya dengan Prabowo Subianto.

Ketika itu, Edhy Prabowo dipecat dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) setelah dua tahun meniti karier.

Ia diterima menjadi anggota ABRI pada 1991.

Mengetahui dirinya dipecat, keluarga Edhy Prabowo bersedih hingga menangis.

Padahal Edhy Prabowo bercita-cita menjadi tentara.

Karena tak ingin mengecewakan keluarga, Edhy Prabowo merantau ke Jakarta.

Ia pergi bersama 15 orang dan bertemu dengan Prabowo Subianto di kawasan Ancol, Jakarta Utara.

Di sinilah hidup Edhy Prabowo tak lagi sama.

Mereka memperkenalkan diri dan melanjutkan pertemuan di kediaman Prabowo Subianto di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

"Di situ malam Senin, bertemu di kediaman beliau ditanya 'Apa keinginan kalian?'. Kami mau bekerja terus kuliah. Terus kita mau memperbaiki dosa kita sama keluarga kita," katanya menceritakan.

Edhy Prabowo dan teman-temannya ditawari pekerjaan di wilayah perbatasan Kalimantan oleh Prabowo Subianto.

Upahnya Rp 250 ribu yang pada tahun itu termasuk besar.

Tak hanya ditawari pekerjaan, Edhy Prabowo juga disekolahkan oleh Prabowo Subianto.

Ia mengenyam pendidikan di Fakultas Ekonomi, Universitas Moestopo.

"Kalian ikut saya. Saya biaya-in, cuma makan secukupnya, tidak boleh kalian seperti anak emas," kata Edhy Prabowo mengutip kembali pesan Prabowo Subianto.

"Kita diwajibkan kuliah yang benar sama latihan silat," ucapnya.

Saat itu Prabowo Subianto merupakan Pendiri Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia.

Menurut Edhy Prabowo, Prabowo Subianto ingin ada penerus yang bisa menjadi pengurus perguruan pencak silat.

Edhy Prabowo pun menuruti keinginan Prabowo Subianto.

Akhirnya, Edhy Prabowo menjadi atlet Pencak Silat Nasional.

Ia sempat mengikuti Pekan Olahraga Nasional XIV yang diselenggarakan di Jakarta.

Dimulai pada 9 September 1996 sampai dengan 25 September 1996.

"Saat itu saya dapat perunggu," kata Edhy Prabowo.

Ia sempat kecewa lantaran tidak dapat menyabet medali emas.

"Pak Prabowo nonton. 'Gimana kok bisa kalah?'," katanya.

Setelah pertandingan di semi final, Edhy Prabowo memutuskan untuk melipur lara dengan cara pergi ke Malang, Jawa Timur.

"Dua minggu saya menghindari kehidupan umum. Rupanya saya dicari Prabowo," tutur Edhy Prabowo.

Profil Edhy Prabowo

Berdasarkan laman dpr.go.id, berikut profil Edhy Prabowo.

Nomor Anggota: 71

Fraksi: Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya

Daerah Pemilihan: Sumatera Selatan I

Riwayat Pendidikan

- SD Xaverius Immanuel pada tahun 1985

- SMP Negeri 1 pada tahun 1988

- Fisika, SMA Negeri 1 pada tahun 1991

- Manajemen, Universitas Moestopo pada tahun 1997

- Bisnis, Swis German University pada tahun 2004

Riwayat pekerjaan

- Ketua Koperasi Swadesi Indonesia pada tahun 2009 - 2015

- Ketua Percepatan Pengadaan Logistik PT Kertas Nusantara pada tahun 2007 - 2009

- Komisaris PT Kiani Lestari pada tahun 2007 - 2015

- Direktur Utama PT Garuda Security Nusantara pada tahun 2005 - 2015

- Direktur PT Alas Helau pada tahun 2004 - 2015

- Direktur Utama PT Tusam Hutani Lestari pada tahun 2004 - 2015

- Komisaris PT Swadesi Dharma Nusantara pada tahun 2000 - 2004

- Asisten Direktur Utama PT Nusantara Energi pada tahun 1998 - 2004

Riwayat organisasi

- DPP Partai Gerindra sebagai Wakil Ketua UmumDPP Partai Gerindra Bidang Keuangan & Pembangunan Nasional sejak tahun 2012 -

- Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga DPP Partai Gerindra sejak tahun 2008 -

- Ketua DPP Partai Gerindra Bidang Pemuda dan Olahraga sejak tahun 2008 - 2012

- Ketua Bidang Pengembangan Prestasi Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia sejak tahun 2007 -

- Ketua Diklat Himpunan Kerukunan Tani Indonesia sejak tahun 2005 -

- Sekretaris Yayasan Pendidikan Kebangsaan sejak tahun 2002 -

- Wakil Ketua Harian Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia (PPSMI) sejak tahun 1997.(*)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Mengenal Sosok Menteri KKP Edhy Prabowo, Pernah Dibiayai Kuliah oleh Prabowo Subianto, https://wartakota.tribunnews.com/2020/11/25/mengenal-sosok-menteri-kkp-edhy-prabowo-pernah-dibiayai-kuliah-oleh-prabowo-subianto?page=all.

Editor: Mohamad Yusuf

(Tribun Sumsel/Ika Anggraini)

Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Putra Muaraenim Jadi Calon Menteri Kabinet Jokowi, Terungkap Kelakuan Edhy Prabowo Semasa SMA,

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved