DOKTER Muda Ini Bangga Lulus CPNS Kemenkumham RI, Ternyata Anak Buruh Tani yang Dulunya Hidup Susah
Seorang anak petani berhasil lulus CPNS dan membanggakan kedua orangtuanya.
Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM - Orang tua merupakan tonggak terbesar kesuksesan anaknya.
Sehingga sudah menjadi hal yang tak bisa dipungkiri ridho Allah SWT tergantung ridho orang tua.
Maka dari itu, sebagai anak jika ingin semuanya berjalan lancar maka harus meminta restu dari orang tua.
Hal ini tak lain lantaran orang tua yang tahu baik dan buruknya keputusan yang diambil.
Tak sedikit kisah menarik dibalik anak yang sukses berkat orangtua.
Ahmad Hati Nurwanto merupakan anak petani asal Simpang Serdang, Kelurahan Way Mengaku, Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat (Lambar).
Dalam pengumuman CPNS, 30 Oktober lalu, namanya nangkring di urutan keenam dari total 47 peserta yang lolos CPNS formasi dokter.
Ahmad mengunggah kisah perjuangannya sebagai anak petani yang berhasil menjadi dokter dan lolos CPNS di akun Instagram @diary_kemenkumham, Selasa (17/11/2020).
Unggahan ini viral hingga lebih dari 9 ribu tayangan dalam waktu 1 minggu per Senin (23/11/2020).
Baca juga: BUKTI Keajaiban Sholat Subuh, Tak Disangka TKI Ini Diberi Rumah Mewah oleh Orang Arab, Ini Kisahnya!
Dalam video berbentuk cuplikan foto-foto berdurasi 58 detik itu, tampak perjuangan ayah Ahmad sedang memanen cabai merah di kebun.
Sang ayah juga berdagang di pasar.
Ahmad terlihat menemani ayahnya berdagang di sela mengisi waktu libur kuliah.
Terdapat tulisan dalam video yang menjelaskan Ahmad lulus sebagai sarjana kedokteran dalam waktu hanya 3,5 tahun.
Lalu, menjalani profesi dokter selama dua tahun.
"Rambut hitam yang kini menjadi putih saksi kerja keras untuk kebahagiaan anaknya.
Orangtuaku yang bekerja setiap hari untuk membiayai sekolahku.
Karena biaya kuliah menjadi dokter yang tinggi, ayahku juga bertani.
3,5 tahun aku bekerja keras agar bisa cepat lulus sarjana kedokteran," tulis Ahmad dalam keterangan videonya.

Ahmad pun membuktikan kerja keras orangtuanya dalam membiayainya pendidikan tak sia-sia.
Ia pun membuat bangga orangtuanya dengan menjadi dokter di sebuah puskesmas.
"Setelah hampir 2 tahun aku buktikan kerja keras orang tuaku dengan disumpah menjadi dokter.
Sempat mengabdi selama 1 tahun menjadi dokter di salah satu puskesmas," lanjutnya.
Tak hanya dukungan materi, ayahnya juga mendukung secara materil bahkan menemani Ahmad saat mengikuti tes.
Tak hanya orangtuanya, keluarga kecil Ahmad pun mendukung sepenuhnya agar bisa sukses.
"Pertama kali tes CPNS beliau pun semangat menemaniku walaupun aku sudah sebesar ini.
Tes terakhir WPFK saya sebagai ayah ditemani anak dengan mata penuh harapan dari Sukoharjo-Semarang.
Masih penuh was was dan tatapan penuh doa dari mereka ikut mendukung saya," tambah Ahmad.
Ahmad pun bersyukur lantaran doa dan usaha dari keluarganyalah yang mengantarkan dirinya bisa berhasil mencapai impian.
"Karena nilai yang transparan saya coba mereka-reka apakah saya masuk peringkat.
Alhamdulillah saya peringkat 6 dari 47 dokter yang dibutuhkan.
Terima kasih ayah," tulisnya.
Ahmad juga menuliskan sebuah ungkapan melalui keterangan unggahannya.
"Terimakasih Ayah..
ayahku seorang yang Sekolah Dasar pun tidak berlanjut karna orangtuanya meninggal,
ayahku bekerja sebagai pedagang dan tani di perantauan..
ayahku mampu menjadi pahlawan untuk anaknya..
menyekolahkan cita cita anaknya sampai selesai..
NIP ini aku persembahkan untuk setiap tetes keringat yang sudah diberikan kepadaku..
Semangat Mengabdi Untuk Negeri Melalui @kemenkumhamri @kemenkumhamjatim," tulis dalam keterangan.
Baca juga: Anak Petani Ini Wujudkan Impian Orang Tuanya, jadi Taruna TNI AU Lulusan Terbaik, Raih Adhi Makayasa
Dikutip melalui laman Tribun Lampung, Ahmad Hati Nurwanto merupakan anak pasangan Sujarwanto dan Siti Khotijah ini membuat video tersebut sebagai ungkapan terimakasih untuk orangtuanya.
Pengalaman mengikuti tes CPNS pun merupakan yang pertama kali bagi Ahmad.
Pria kelahiran Lambar, 30 Juni 1991, itu bersyukur bisa langsung lulus pada kesempatan pertama.
Bukan hal mudah bagi Ahmad, khususnya kedua orangtuanya, membiayai perkuliahan kedokteran.
Pada 2009, biaya kuliahnya mencapai Rp 6 juta per semester.
Lalu, ketika mengambil pendidikan profesi dokter, biaya per semesteran bahkan mencapai Rp 9 juta sampai Rp 11 juta selama total empat semester.
Namun demikian, kedua orangtua mendukung pilihan Ahmad berkuliah kedokteran di Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur.
Ahmad percaya Tuhan telah mengatur rezeki dengan usaha giat orangtuanya mencari nafkah sebagai petani dan pedagang.
Kedua orang tua Ahmad, terharu dan bangga atas pencapaian anak pertamanya.
Ayah dan ibunya tak bisa menutupi rasa bahagianya.
Ia berharap buah hatinya melanjutkan ke pendidikan dokter spesialis sesuai keinginan sang anak.
Diakui orangtuanya, saat menabung untuk biaya pendidikan Ahmad, keduanya mengawalinya dengan menjadi buruh upahan mengangkut sayuran.
Berikutnya, mereka bisa memiliki kebun dan bertani sendiri meskipun sekolahnya tidak tamat.
Baca juga: Anak Petani Ini Wujudkan Impian Orang Tuanya, jadi Taruna TNI AU Lulusan Terbaik, Raih Adhi Makayasa
Sebelumnya juga sosok taruna yang mengharumkan nama orangtua serta daerah Sumatera Utara menjadi sorotan publik.
Sama halnya dengan proses perjalanan panjang yang dilalui oleh seorang anak ketika mengenyam pendidikan taruna.
Dari latar belakang keluarga yang sederhana, ia mampu membuktikan jika keberhasilan berkat usaha dan doa tak akan sia-sia.
Berangkat dari seorang anak petani, dirinya layak menjadi lulusan terbaik di antara ratusan taruna lainnya.
Tentu hal ini merupakan suatu kebanggaan yang teramat luar biasa dirasakannya.
Putra daerah Sumatera Utara ini memiliki tekad kuat demi meraih impiannya.
Baca juga: 2 Mantan Jenderal Polisi Ini Pilih Jadi Petani di Kampung, No 1 Berasal dari Pagaralam, Ini Kisahnya

Baca juga: KISAH Prada Budi, Prajurit TNI Asli dari Suku Anak Dalam Jambi yang Kini Bertugas di Perbatasan!
Sebanyak 106 taruna Akademi Angkatan Udara resmi diwisuda oleh Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KASAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo pada Rabu, 24 Juni lalu.
Di antara para taruna yang diwisuda, ada sosok yang menarik perhatian.
Sosok tersebut adalah Sermatutar Juanda Siregar.
Juanda berhasil meraih Adhi Makayasa AAU 2020.
Dilansir dari akun Instagram @militer.udara, Sermatutar Juanda Siregar S.Tr (Han) merupakan peraih Adhi Makayasa Akademi Angkatan Udara (AAU) 2020. Juanda berasal dari jurusan Teknik Aeronautika.
"106 TARUNA AAU DIWISUDA
Kasau melantik dan mewisuda 106 Taruna Akademi Angkatan Udara (AAU) terdiri dari 96 Taruna dan 10 Taruni, dalam sebuah upacara Penutupan Pendidikan dan Wisuda Sarjana Taruna Tingkat IV AAU tahun 2020 di Gedung Sabang Merauke, Kesatrian AAU Yogyakarta, Rabu (24/6/2020).
Terpilih sebagai lulusan terbaik, dan mendapat tropy Adhi Makayasa Sermatutar Juanda Siregar, S.Tr (Han), jurusan Teknik Aeronautika," tulis keterangan Instagram @militer.udara.
Baca juga: Sekian Lama Terpisah, Kakak Adik TNI Ini tak Sengaja Bertemu saat Tugas di Perbatasan, Mengharukan!
Sebagai informasi, Adhi Makayasa adalah penghargaan tahunan kepada lulusan terbaik dari setiap matra TNI dan Kepolisian salah satunya yakni Matra Udara (dari Akademi Angkatan Udara Yogyakarta).
Penerima penghargaan ini adalah mereka yang secara seimbang mampu menunjukkan prestasi terbaik di tiga aspek: akademis, jasmani, dan kepribadian (mental).
Penganugerahan Adhi Makayasa secara langsung diberikan oleh Presiden Republik Indonesia (atau perwakilan atas nama Presiden)
Pemberian anugerah Adhi Makayasa dilaksanakan pada acara Prasetya Perwira (Praspa) dan Sumpah Perwira, yaitu upacara pelantikan para taruna Akabri (Angkatan Darat, Laut dan Udara).
Baca juga: Jangan Salah, Meski Terlihat Identik, Kopassus dan Koopssus TNI itu Beda Tugas, Ini Perbedaannya!

Lalu siapakah sosok sebenarnya Juanda Siregar peraih penghargaan Adhi Makayasa Akademi Angkatan Udara tersebut?
Dikutip dari @ikama.pusat, Juanda Siregar memiliki banyak prestasi yang membanggakan.
Prestasi Juanda di antaranya sebagai peraih Adhi Makayasa, tropi Adi Sakti Aeronautika (terbaik jurusan Aeronautika), piagam penghargaan Sastra Viratama Jaya (Tugas Akhir Terbaik) dan Cumlaude.
Dilansir melalui kanal YouTube Erwin Tamatompo, Juanda Siregar mengaku tak mudah meraih kesuksesan seperti yang telah dicapainya.
Hanya saja selama ini ia memiliki tekad yang kuat, selalu bekerja keras demi meraih impian dan cita-cita.

Baca juga: JENDERAL TNI Ini Sering Buang Pangkat Bintang 4 dan Merangkul Anak Buahnya, Aksinya Bikin Merinding!
Juanda Siregar merupakan putra asli Desa Ujung Padang, Kecamatan Halongonan, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) Sumatera Utara itu berhasil meraih Adhi Makayasa atau lulusan terbaik se-Indonesia di Akademi Angkatan Udara (AAU).
Sermatutar Juanda Siregar, yang berhasil menempuh pendidikan di AAU.
Anak bungsu dari enam bersaudara ini berhasil memersembahkan yang terbaik kepada orangtuanya, setelah menerima kelulusan di Gedung Sabang Merauke, Yogyakarta.
Ayahnya adalah seorang petani di desa, sedangkan ibunya adalah ibu rumah tangga.
Meski dibesarkan dengan kondisi keluarga yang sederhana, namun Juanda gigih dalam memerjuangkan cita-citanya.
Berangkat dari anak petani, Juanda Siregar tak menyangka akan meraih bintang Adhi Makayasa 2020.
Namun, bagi lulusan SMA N 1 Matauli Pandan ini dukungan orang tua sangat berarti untuknya.
Termasuk sanak saudara yang menjadi penyemangat dalam dirinya berproses.

Baca juga: KISAH Prajurit TNI yang Jabat Babinsa di Pulau Terluar Indonesia, Berhasil jadi Perwira, Terharu!
Melalui akun Instagram @juandasiregarr, ia kerap membagikan potretnya saat berseragam.
Dalam potret tersebut, Juanda tampil gagah dengan seragam kebanggaan taruna Akademi TNI.
Tak lupa ia mengenakan kaca mata hitam sebagai aksesoris.
Tak hanya berprestasi, Juanda juga terlihat begitu dekat dengan keluarganya.
Ia kerap membagikan potretnya bersama ayah, ibu dan kedua saudaranya.
Sosok yang gagah dan berprestasi membuat Juanda memiliki banyak penggemar di media sosial.
Bahkan akun Instagram @juandasiregarr kini telah memiliki lebih dari 13 ribu pengikut.

Baca juga: 32 Tahun Berpisah, 4 Mantan Prajurit TNI dari Pasukan Elite Ini Bertemu Kembali, Kakek-kakek Berotot
Juanda tampak begitu kompak dengan rekan-rekan tarunanya.
Juanda dan kelima rekannya terlihat berfoto bersama.
Mereka tampil gagah dengan seragam kebanggaan nya.
Unggahan terakhir Juanda Siregar yakni pada 27 Oktober 2020 silam.
Dengan mengenakan jas berwarna hitam sambil berdiri tegap dan gagah ia menuliskan ucapan perpisahan dengan temannya.
"See you on top Brother," tulisnya.

SUBSCRIBE US