Berita Palembang
Sekolah Tatap Muka Kembali Dibuka, Prof Yuwono : Saya Senang, Tapi Perhatikan 4 Point Penting Ini!
Ahli Mikrobiologi Sumsel, Prof Dr dr Yuwono M Biomed mengapresiasi dan turut senang dengan keputusan dibuka kembali sekolah
Penulis: maya citra rosa | Editor: Welly Hadinata
Laporan wartawan Sripoku.com, Maya Citra Rosa
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim telah mengizinkan pemerintah daerah untuk membuka sekolah atau kembali belajar tatap muka di seluruh zona risiko Virus Corona pada Januari 2021 mendatang.
Menanggapi hal ini, Ahli Mikrobiologi Sumsel, Prof Dr dr Yuwono M Biomed mengapresiasi dan turut senang dengan keputusan dibuka kembali sekolah tersebut.
Menurutnya, sudah sejak lama dirinya menyampaikan dari sisi keilmuan bahwa anak-anak dan remaja yang memang memiliki resiko penularan sama dengan usia lainnya, namun resiko fatalitasnya rendah.
"Sehingga seharusnya sejak awal sudah ada kebijakan, bukan baru sekarang, tapi sudah diberikan izin lebih dulu, namun saya senang dengan keputusan ini," ujarnya.
Selain itu, pertimbangannya yang dilakukan sudah cukup baik, dimana secara keseluruhan Indonesia memiliki tingkat kesembuhan yang sudah mendekati angka 90 persen.
Artinya sudah terbentuk imunitas pada orang yang sembuh mewakili masyarakat keseluruhan, dan secara umum resikonya kurang dari lima persen.
Namun, Prof Yuwono tetap menekankan beberapa peraturan yang harus dibuat dengan sesederhana mungkin kepada setiap sekolah baik di kota maupun desa.
"Peraturan dalam membuka sekolah kembali ini harus dibuat sesederhana mungkin, karena menyangkut sekolah dari kota ke desa, jangan menganggap semua mampu, dan dibuat peraturan yang rumit," ujarnya.
Baca juga: Aliansi Dokter Dunia Sebut Covid-19 Tidak Benar, Begini Respon Ahli Mikrobiologi Sumsel Prof Yuwono
Baca juga: Prof Yuwono Ahli Mikrobiologi Sumsel: Mantan OTG Wajib Waspada Pasca 3 Bulan Sembuh dari Covid-19
Baca juga: Kata Prof Yuwono Ahli Mikrobiologi Sumsel, Pasien yang Sudah Sembuh dari Covid-19 tak Perlu Vaksin
Berikut ini empat point penting yang harus dipenuhi dalam aturan dibuka kembali sekolah tatap muka pada Januari 2021 mendatang.
1. Aturan yang paling pertama diterapkan adalah mulai dari murid, guru, staf, dan wali murid yang mengantar dan datang ke sekolah harus dalam keadaan sehat.
orang sehat dapat dilihat melalui kriterianya adalah tidak lemas, ada nafsu makan, dan bisa tidur tanpa obat tidur.
"Jika masih ada gejala sakit apapun, orang tersebut jangan datang ke sekolah, itu hal yang pertama harus diperhatikan," ujarnya.
2. Screening yang cepat dan benar adalah dengan tahapan screening suhu pakai thermogun terlebih dahulu, baru mencuci tangan.
"Selama ini masih banyak yang tahapannya terbalik, jug mengukur suhu dengan maksimum suhu 37,3 derajat celcius," ujarnya saat diwawancarai via telpon, Minggu (22/11/2020).
3. Kapasitas ruangan kelas dan sekolah diisi 50 persen dari total jumlah murid biasanya.
Juga harus memperhatikan kualitas aliran udara dan cahaya matahari harus bagus masuk ke ruangan.
"Sedangkan pengaturan jadwal sekolah itu sekolah yang mengatur," ujarnya.
4. Setelah itu memperhatikan pemakaian masker, hal ini menjadi urutan terakhir, karena selama ini tidak ada yang tahu apakah orang yang memakai masker itu memiliki gejala atau tidak.
"Sehingga lebih baik mendahulukan orang sehat, karena ada saja orang yang memakai masker tapi bergejala," ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa hal yang harus dipersiapkan sekolah tidak mesti hanya fasilitas,namun paling utama adalah edukasi.
Dinas kesehatan bekerja sama dengan dinas pendidikan memberikan edukasi mengenai empat point penting yang wajib dilaksanakan di wilayah masing-masing kepada guru-guru, wali murid, dan murid di sekolah.
"Edukasi mengenai pentingnya empat hal yang sudah saya sebutkan tadi, edukasi yang paling baik itu melalui puskesmas dan kacapdin kepada masyarakat," ujarnya.
Setelah adanya edukasi para orang tua diminta untuk menandatangani surat bahwa mengizinkan anaknya sekolah, agar jika terjadi apa yang tidak diinginkan tidak saling menyalahkan antara pihak sekolah dan orang tua
"Fasilitas lakukan saja yang semaksimalnya, tidak perlu yang bagus sekali, yang paling penting edukasi," ujarnya.