Berita Palembang

Mendikbud Nadiem Makarim Bolehkan Sekolah Tatap Muka di 2021, SMPN 8 Palembang Sebar Surat Edaran

Mendikbud Nadiem Makarim perbolehkan sekolah tatap muka di tahun 2021. SMPN 8 Palembang membuat surat edaran untuk wali murid.

Penulis: Jati Purwanti | Editor: Refly Permana
Dok/Kemenkeu
Mendikbud Nadiem Makarim menyatakan sekolah tatap muka boleh digelar di tahun 2021. 

Laporan wartawan Sripoku.com, Jati Purwanti

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim, memberikan semua daerah di tanah untuk kembali membuka sekolah mulai Januari 2021.

Nadiem menyatakan pembukaan sekolah tatap muka nantinya tak lagi didasarkan pada zona resiko penyebaran Covid-19.

Adanya izin dari Nadiem Makarim ini membuat pihak sekolah bersiap untuk melaksanakan kegiatan belajar tatap muka di awal tahun depan. Misalnya saja, di SMAN 8 Palembang. 

Baca juga: Penjual Baju di Bawah Jembatan Ampera Palembang Jadi Korban Begal, Terjatuh dari Motor Hingga Luka

Kepala SMAN 8 Palembang, Maryati, mengatakan kini pihaknya tengah dalam membuat surat edaran dan menyiapkan surat pernyataan dari orangtua untuk persetujuan kegiatan belajar tatap muka di sekolah. 

"Pertengahan Desember insya Allah bisa diketahui keputusan apakah akan lanjut sekolah daring atau nanti Januari sekolah normal.

Kalau mengikuti anjuran, buka sekolah sudah boleh," katanya, Sabtu (21/11/2020). 

Maryati menambahkan, bila orangtua keberatan anaknya sekolah tatap muka, hal tersebut pun tidak menjadi masalah. 

"Dizinkan karena memang syarat utama harus ada surat pernyataan dari orangtua

Kalau tidak mengizinkan silakan belajar di rumah. Guru harus tetap memfasilitasi anak untuk belajar daring," tambah Maryati. 

Baca juga: Video Julyan Sambiran Suami Nunung dan Parto Patrio Jajal Kejurnas Sriwijaya Shooting Festival 2020

Untuk persiapan pembukaan sekolah, pihak SMAN 8 Palembang pun telah Standar Operasional Prosedur (SOP).

Selain itu, ruang kelas juga sudah disiapkan untuk separuh siswa sehingga jadi meja dan kursi ditumpuk di belakang kelas supaya siswa tidak duduk berdekatan. 

"Alat cuci tangan, termometer untuk mengukur suhu tubuh juga sudah kami sediakan," lanjut Maryati. 

Maryati berharap, siswa yang hadir di sekolah tak hanya dibagi menjadi 50 persen.

Baca juga: Mantan Tentara Jadi Begal; Setiap Kali Beraksi Kenakan Seragam TNI Berpangkat Prajurit Kepala

Namun, demi menekan angka penularan dan terjadinya klaster baru akibat sekolah kembali dibuka baginya kehadiran siswa yang hanya separuh di kelas merupakan aturan yang baik. 

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved