Heran Persoalan Rizieq Membuat Polisi dan TNI Turun Tangan, Jusuf Kalla Khawatir Muncul Masalah Baru
Dia menilai dengan turunnya Polisi dan TNI terkait Habib Rizieq dan FPI, maka dengan ada semacam kekosongan kepemimpinan
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Mantan Wakil Presiden Yusuf Kalla heran persoalan Habib Rizieq harus ditangani atau membuat pihak Polisi dan TNI turun tangan, padahal persoalan ini bisa dilakukan dengan menggunakan pendekatan-pendekatan yang elegen.
Dia menilai dengan turunnya Polisi dan TNI terkait Habib Rizieq dan FPI, maka dengan ada semacam kekosongan kepemimpinan yang dapat menyerap aspirasi rakyat.
Masud dari kekosongan kepemimpinan ini menurut Jusuf Kalla ada semacam krisis kepercayaan dari ratusan ribu orang itu kepada para pemimpinan atau wakil rakyat, serta lembaga atau parpol politik yang selama ini sebagai saluran aspirasi.
Bahkan Jusuf Kalla pun heran begitu hebatnya permasalahan Habib Rizieq Shibab sehingga polisi dan tentara harus turun tangan, sehingga seperti menghadapi suatu goncangan.
"Kenapa masalah Habib Rizieq begitu hebat permasalahannya, sehingga polisi, tentara turun tangan, seperti kita menghadapi sesuatu yang goncangan," ujar Jusuf Kalla saat acara webinar kebangsaan yang digelar PKS, Jumat (20/11/2020) malam seperti dilansir dari Sripo dari Tribunnews.com
Maka berikut ini 3 fakta disampaikan oleh Jusuf Kalla dan kekhawatirkan mantan Wakil Presiden ini akan gejolak lain yang akan atau muncul masalah baru.
Perbaiki Sistem Demokrasi di Indonesia
Maka itulah Menurut Jusuf Kalla terkait dengan persoalan Habib Rizieq ini, merupakan suatu indikator, bahwa proses sistem demokrasi yang berjalan di Indonesia harus diperbaiki.
"Kenapa ratusan ribu orang itu, kenapa dia tidak percaya DPR untuk berbicara? Kenapa tidak dipercayai partai-partai, khususnya partai Islam untuk mewakili masyarakat itu, kenapa masyarakat memilih Habib Rizieq untuk menyuarakan, yang punya aspirasi," papar JK.
Ada Kekosongan Kepemimpinan yang Kini Diisi Habib Rizieq
Menurut Jusuf Kalla hal inilah yang harus disikapi dengan bijak mengapa hal ini bisa terjadi.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut, menurut Jusuf Kallah, harus menjadi bahan evaluasi semua pemangku kepentingan, khususnya partai-partai Islam lainnya mengapa mereka kini lebih percaya kepada Habib Rizieq?
"Ada kekosongan suatu sistem, atau cara demokrasi, khususnya dalam ideologi keislaman, yang kemudian diisi Habib Rizieq," papar JK.
Jangan Sampai Muncul Demokrsi Jalanan
Menurut Jusuf Kalla, semua pihak harus berpikir bijak dan jernih serta duduk bersama menyelesaikan persoalan ini.