Tangan Cacat dan Sulit Dapat Pekerjaan Apalagi Kini Kenal Sabu, Pria di Palembang Ini Jadi Pemalak

"Aku sudah enam kali pak, dari Jembatan Musi II Palembang ke Flyover Kertapati, terus Jembatan Keramasan, daerah Km 9 , dan Terminal Karya Jaya,"

Editor: Refly Permana
sripoku.com/rere
Okta (dibantu kursi roda), Gusti Randa (berbadan gemuk) dan Zainuri tersangka pemalakan yang diamankan Unit 2 Subdit 3 Jatanras Polda Sumsel 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Tiga pemuda tersangka pemalakan terhadap sopir truk yang biasa beraksi di jalan lintas Sumsel berhasil dibekuk Unit 2 Subdit 3 Jatanras Polda Sumsel pimpinan Kanit 2 Kompol Bakhtiar dan Panit Opsnal Ipda Maryanto pada Rabu (18/11/2020) malam.

Dua diantara tiga tersangka terpaksa diberikan tindakan tegas dan terukur akibat melawan petugas saat dilakukan penangkapan.

Tersangka yakni Okta Kurniawan (25) dan Zainuri alias Ulik (26), dan Gusti Randa (20) tertunduk lesu ketika ditangkap aparat kepolisian.

Baca juga: Isu Daniel Mananta Dipecat dari Host Indonesia Idol Mencuat, Kini Posisinya Digantikan Boy William

Tak tampak kegarangan tersangka saat memalak para sopir truk dan pickap yang biasa lewat diwaktu malam hari.

Dari tiga tersangka yang diamankan, peran tersangka berbeda-beda. Okta Kurniawan yang merupakan otak kejahatan tersebut sudah lebih dari enam kali melakukan aksi pemalakan tersebut. 

Pada saat melakukan aksinya, Okta merupakan pelaku utama yang menodongkan pisau dan meminta sejumlah uang kepada para sopir truk.

Sedangkan Zainuri dan Gusti Randa bertugas sebagai joki dan sesekali ikut mengancam para sopir truk tersebut.

Baca juga: Pembobol Ruko Pangkas Rambut di Jalan Jenderal Sudirman Palembang Dipenjara 2,5 Tahun

"Aku sudah enam kali pak, dari Jembatan Musi II Palembang ke Flyover Kertapati, terus Jembatan Keramasan, daerah Km 9 , jalan lurus Indralaya, dan terakhir ini Terminal Karya Jaya," kata Okta sambil meringis kesakitan, Kamis (19/11/2020).

Modus yang dilakukan para tersangka ini dengan mengikuti mobil truk yang sedang melintas, setelah mengikuti truk tersebut salah satu pelaku turun dan meminta sejumlah uang dengan menodongkan senjata tajam.

"Awalnya kami ikuti truk dulu, karena kondisi jalan masih sepi truk itu pun kami hentikan tugas aku turun dari motor meminta uang kepada sopir sembil mengancam dengan sajam.

Sopir memberikan uang 500 ribu dan memberikan hpnya," ujarnya.

Baca juga: Tergelitik Dengar Pengakuan Adhietya, Gini Versi Pakar Soal Video Syur Mirip Gisel, Ada Dampak Fatal

Okta sendiri memiliki keterbatasan fisik sejak lahir, namun keterbatasan fisik yang dimilikinya tersebut tidak menutupkan niatnya untuk melakukan kejahatan tersebut.

"Jari tangan aku dari lahir sudah seperti ini pak, kaki aku juga.

Aku seperti ini (memalak) karena tidak ada lagi pekerjaan pak. Pisau yang aku gunakan itu aku genggam setiap mau mengancam korban.

Kalau takut tidak ada takut aku pak walaupun seperti ini," kata Okta.

Baca juga: Update Kasus Lusi Janda Muda Asal OKU Selatan, Belasan Perempuan Laporkan Bandar Arisan ke Polisi

Dikatakannya setiap melakukan aksinya tersebut, uang hasil pemalakan tersebut digunakannya untuk kebutuhan sehari-hari dan untuk membeli narkoba.

"Sudah lama pak aku makai sabu, paling besar dapat uang kami ini satu juta dibagi-bagi. Uangnya selain untuk sabu untuk kebutuhan rumah tangga juga," ungkap pria beristri ini.

Sementara itu Zainuri dan Gusti Randa mengatakan hanya ikut-ikut melakukan aksi tersebut.

Gusti Randa mengatakan aksi yang dilakukannya secara garang terhadap para sopir truk tersebut dikarenakan tak ada pekerjaan lain.

"Aku putus kuliah pak, kami melakukan aksi kami ini malam hingga subuh hari pak melihat suasana sepi kami beraksi," kata Gusti Randa.

Baca juga: Lihat Pensiunan TNI dan 3 Anaknya Tewas Ditabrak, Sang Ibu : Semuanya Habis, mereka Hartaku

Kasubdit III Jatanras Polda Sumsel, Kompol Suryadi menjelaskan, tiga tersangka yang diamankan ini merupakan komplotan pemalak sopir yang sering beraksi dimalam hari.

"Tiga tersangka ini beraksi dengan memalak sopir truk menggunakan senjata tajam. Setidaknya ada delapan laporan polisi tentang aksi pemalakan tersebut," kata Suryadi.

Selain tiga tersangka masih ada lima pelaku lainnya yang berbeda komplotan namun melakukan aksi sama seperti para tersangka yang diamankan.

"Ada lima pelaku lagi yang masih kita lakukan pengejaran yang merupakan komplotan yang berbeda namun sama aksinya dengan tersangka ini," kata Suryadi.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved