Batu Hitam 2,2 Kg Menimpa Rumahnya, Josua Hutagalung Mendadak Jadi Miliarder Dapat Uang Rp 26 Miliar
Josua Hutagalung (33) di Dusun Sitahan Barat, Desa Satahi Nauli, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara
Tidak hanya itu, di tanah yang tidak jauh dari tembok rumahnya terlihat bolong dan ada sebuah batu hitam.
Dalam video, Josua terlihat heran, dari sekian luas bumi, mengapa batu itu harus jatuh di samping rumahnya.
Baca juga: Kasus Jiwasraya Terus Bergulir, Kejaksaan Agung Periksa Empat Saksi Termasuk Pejabat OJK
Baca juga: Mengeluh Sakit Perut, Penumpang Jurusan Jayapura-Makassar Melahirkan di Pesawat Berikut Kronologinya
Baca juga: Bantuan Langsung Tunai Untuk UMKM Tutup Akhir November 2020, Begini Cara dan Syarat Mendaftar

“Ini fenomena alam yang kami yakini membawa keberuntungan bagi keluarga kami. Bumi ini begitu luas bumi, kenapa harus ke rumah kami batu ini jatuh,” ujar Josua.
Informasi yang berhasil dihimpun Tribun Medan saat itu, selain jatuh di samping rumah Josua, serpihan benda angkasa itu pun tampak di sekitar persawahan di desa tersebut.
Lokasinya sekitar 1 kilometer dari rumah Josua.
Hal itu disampaikan Josua ketika malam harinya ia melihat postingan di Facebook, ada juga serpihan batu yang sama jatuh di sekitar persawahan.
“Dalam video yang diunggah di akun Facebook itu saya lihat ukuran batunya kecil-kecil karena sudah dalam bentuk serpihan. Jumlahnya juga sedikit. Sekali lagi kami yakini ini adalah pertanda baik dan mungkin baru kali ini terjadi di Tapanuli Tengah ini,” katanya.
Setelah viral, warga pun ramai mendatangi kediaman Josua, termasuk Camat Kolang.
“Banyak sudah yang datang ke rumah kami ini termasuk Bapak Camat. Banyak yang bilang fenomena ini membawa keberuntungan. Mudah-mudahan demikian," katanya saat itu.
Laku Rp 25 miliar
Harapan Joshua Hutagalung tersebut pun akhirnya terjawab.
Ia mendadak jadi miliader setelah batu luar angkasa yang ditemukannya dijual senilai senilai 1,5 juta euro atau setara dengan Rp 25 miliar.
Setelah analisis, meteorit tersebut diklasifikasikan sebagai CM1 / 2 karbonan Chondrite, penemuan yang sangat langka yang membawa bahan kimia penyusun yang diyakini telah menjadi benih kehidupan di awal tata surya.
Dilansir dari dari www.thesun.ie, Rabu (18/11/2020) telah menjual batu tersebut kepada kolektor dari Amerika Serikat dengan harga 1,4 juta poundsterling atau setara dengan Rp 26 miliar (kurs Rp 18.600/poundsterling).
Uang tersebut memberi Josua cukup untuk persediaan pensiun dan membangun gereja baru di desanya.