Pandemi Covid Tidak Berdampak Terhadap Bisnis Emas, Penjualan Logam Mulia Tetap Tinggi

Dampak pandemi Covid-19 tidak berpengaruh kepada bisnis emas. butik Antam Palembang tetap mencatat penjualan logam mulia yang tinggi

Editor: Azwir Ahmad
SRIPOKU.COM/Maya Citra Rosa
Logam Mulia (LM) di Butik Emas Antam Palembang 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Dampak pandemi Covid-19 berupa turunnya daya beli masyarakat, ternyata tidak berdampak kepada bisnis jual beli emas.

Nyatanya penjualan logam mulia di butik Antam Palembang tetap tinggi karena banyak permintaan masyarakat yang berinvestasi pada emas pada logam mulia itu.

Marketing Representative PT Antam tbk unit Palembang, Imam Sutarwoko mengatakan, selama pandemi animo masyarakat terhadap pembelian emas masih tinggi bahkan penjualan logam mulai Agustus lalu over target. Setiap bulan butik Antam Palembang ditargetkan bisa menjual 20 kg emas dan penjualan Agustus lalu justru over 8 kg atau 28,6 kg.

"Alhamdulilah Agustus lalu penjualan over dan termasuk unik saat daya beli masyarakat turun investasi ini tetap naik," ujar Imam ketika dikonfirmasi, Selasa (17/11/2020).

Hingga saat ini Imam mengatakan permintaan logam mulai tetap tinggi, hanya saja stoknya kosong karena permintaan logam mulia khususnya kepingan kecil 0,5 gram dan 1 gram karena ukuran inilah yang paling banyak diminati masyarakat.

Dia mengatakan permintaan logam mulia tahun ini di luar perkiraan sehingga stoknya kosong. Kekosongan stok juga dipengaruhi pelaksanan PSBB yang sempat beberapa kali diterpakan di Jakarta beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Area Manager Bank Syariah Mandiri Palembang, Luthfi Bukhari mengatakan permintaan logam masih tinggi saat pandemi. Terbukti secara total permintaan gadai emas naik 12,5 persen dibanding tahun tahun 2019 lalu. Sementara itu transaksi gadai dari Agustus ke Oktober 2020 juga naik hingga empat persen.

Sementara itu transaksi penyaluran gadai dan logam mulia di Pegadaian juga naik saat pandemi. Pegadian Kanwil Palembang mencatatkan transaksi gadai emas pada Mei senilai Rp 1,5 triliun, Rp 1,58 triliun pada Juni, Rp 1,63 triliun pada Juli, Rp 1,68 triliun pada Agustus dan September Rp 1,71 triliun dan Oktober Rp 1,73 triliun.

Sementara itu transaksi penjualan logam mulia juga naik nilai transaksinya dari bulan ke bulan.
pada nilai transaksinya Rp 2,4 miliar, Juni Rp 8,2 miliar, Juli Rp 8,5 miliar, Agustus Rp 12,8 miliar , September Rp 9,5 miliar, Oktober Rp 9,2 miliar.

"Puncak pemrintaan logam mulia Agustus, September dan Oktober permintaan banyak tapi stok kurang sehingga penjualan tidak maksimal," ujar Kepala Kantor Wilayah Pegadian Palembang, Eka Febriansyah.( Tnf)

Antam
Agustus 28,6 kg 
Oktober 17 kg
September 18 kg

Pegadian

Transaksi logam mulia
Mei Rp 2,4 miliar
Juni Rp 8,2 miliar
Juli Rp 8,5 miliar
Agustus Rp 12,8 miliar
September Rp 9,5 miliar
Oktober Rp 9,2 miliar

Transaksi gadai emas

Mei Rp 1,5 triliun
Juni Rp 1,58 triliun Juni
Juli Rp 1,63 triliun
Agustus Rp 1,68 triliun
September Rp 1,71 triliun
Oktober Rp 1,73 triliun

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved