Gas Elpiji 3 Kilogram di Lubuklinggau Sulit Didapat Warga, Pemkot Ajukan Penambahan Kuota
"Untuk masalah kelangkaan di Kota Lubuklinggau ini sudah kita laporkan ke Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) di Palembang
SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU - Saat ini masalah gas elpiji 3 kilogram di Kota Lubuklinggau, Sumsel masih langka. Banyak masyarakat mengeluh dan keberatan karena keberadaan elpiji 3 kilogram sulit didapat.
Gas elpiji 3 kilogram saat ini telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat miskin. Banyak warga kota ini masih harus berkeliling kota untuk mendapatkan satu tabung gas elpiji 3 kilogram.
Sekda Kota Lubuklinggau, H A Rahman Sani, mengaku telah melakukan rapat bersama dengan Disdagrin dan Dinsos membahas masalah kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di Kota Lubuklinggau akhir-akhir ini.
Baca juga: Hari Kesehatan Nasional, Dinas Kesehatan Palembang Klaim Raih 3 Pencapaian di Masa Pandemi Covid-19
Ia menyampaikan, untuk mengatasi kelangkaan Disdagrin telah melakukan operasi pasar di beberapa kecamatan guna menekan kelangkaan elpiji di Kota Lubuklinggau.
"Kita telah melakukan pembahasan penambahan kuota elpiji bersubsidi 3 kilogram, Rabu (11/11/2020) kemarin, hasilnya kita berupaya akan menambahkan kuota elpiji di pasaran," katanya pada wartawan, Kamis (12/11/2020).
Ia berharap kedepan penambahan elpiji 3 kilogram benar-benar tepat sasaran, karena kuotanya terbatas dan kedepan jangan sampai ada kelangkaan lagi dilapangan.
Sebagai bentuk pengawasan di lapangan, ia meminta Disdagrin untuk membentuk tim guna mengawasi langsung elpiji 3 Kg dan menghitung kembali berapa kebutuhan riil masyarakat.
Baca juga: Siapa Sangka 7 Artis Ini Dulunya Penonton Bayaran dan Figuran, Kini Nasibnya Berubah, ada Nama Nyai!
"Apabila perlu penambahan kuota, segera dilakukan pengajuan penambahan kuota. Karena sekarang kemungkinan banyak warga miskin baru miskin akibat Covid-19," ujarnya.
Kepala Disprindag Kota Lubuklinggau, Surya Darma mengaku, kasus kelangkaan elpiji 3 kilogram di Kota Lubuklinggau tak jauh berbeda dengan daerah lain di Sumsel.
"Untuk masalah kelangkaan di Kota Lubuklinggau ini sudah kita laporkan ke Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) di Palembang sebagai penanggung jawabnya," ungkapnya.
Selanjutnya, terkait mengajukan kuota tambahan, ia mengaku akan menghitung lebih dahulu jumlah rumah tangga miskin di Kota Lubuklinggau.
Baca juga: Hargailah Karya Orang Lain dan Berbagilah Ilmu dengan Ikhlas serta Teruslah Berlatih dan Berkarya
Ia menuturkan, penghitungan kuota harus berdasarkan standar dari Kementerian SDM (Sumber Daya Mineral) bukan dari Pertamina karena Pertamina hanya sebagai penjual dilapangan.
"Kemudian untuk harga memang ada kenaikan karena pengecer mengaku untungnya kecil. Atas dasar itu kita menganjurkan masyarakat untuk langsung membeli di pangkalan gas," ujarnya.