news

Tak Tahan Disiksa Polisi, Satu Keluarga Sopir Taksi Bunuh Diri Dituduh Curi Emas 3 Kg, Ini Kisahnya

Kisah kebrutalan polisi di India terutama pada kelompok minoritas Islam dan Kristen seolah menjadi jamak.

Editor: Wiedarto
india today
Satu keluarga sopir taksi yang bunuh diri akibat dituduh curi 3 kg emas 

SRIPOKU.COM, INDIA-Kisah kebrutalan polisi di India terutama pada kelompok minoritas Islam dan Kristen seolah menjadi jamak.

Satu keluarga muslim yang terdiri dari empat orang nekat bunuh diri setelah mendapat perlakukan tidak manusiawi dari kepolisian Nandyal, Distrik Kurnool, Andhra Pradesh, India.

Abdul Salam (45), istrinya Noorjahan (38), putri Salma (14), dan putranya Kjalandar (10) bunuh diri dengan melompat di kereta yang sedang melintas di dekat stasiun kereta Panyam di Kurnool, 3 November 2020.

Kematian tragis Abdul Salam sekeluarga memicu protes dari partai-partai oposisi terhadap pemerintahan Chief Minister (CM) YS Jaganmohan Reddy yang berasal dari Bharatiya Janata Party (BJP) yang berkuasa di India.

Setelah kematian tragis Abdul Salaam sekeluarga, beredar video yang direkam keluarga ini sebelumnya, mengungkap alasan mereka menempuh langkah ekstrem ini.

Abdul Salam, yang merupakan seorang sopir taksi diduga mendapatkan siksaan fisik dan mental dari anggota Polisi Kota Nandyal Somsekhar Reddy dan Gangadhar.

Penyiksaan itu terjadi saat Abdul Salaam diperiksa dalam kasus dugaan pencurian.

Sebelum bekerja sebagai pengemudi taksi, Abdul Salam bekerja di toko perhiasan di daerah Rojakunta Nandyal.

Abdul Salam dituduh mencuri 3 kg emas dari toko tersebut.
Polisi menangkap Abdul Salam tetapi dia kemudian keluar dengan jaminan.

Hampir seminggu yang lalu, seorang penumpang di mobil Abdul Salam, mengeluhkan kehilangan Rs 70.000 atau Rp 13.309.793.

Polisi menangkap Abdul Salam.

Dalam pemeriksaan Abdul Salam dilaporkan dipukuli dan dipermalukan oleh polisi.

Tak tahan mendapat penyiksaan dan malu akibat kebrutalan polisi, Abdul Salam sekeluarga memutuskan untuk bunuh diri.

Dalam video terakhir, Abdul Salam terdengar berkata, "Saya tidak melakukan kesalahan apa pun.

Saya tidak ada hubungannya dengan pencurian itu.

Saya tidak tahan lagi dengan siksaan itu.

Tidak ada yang akan membantu kita.

Itulah mengapa kematian setidaknya akan membawa kita ketenangan pikiran. "

Kasus bunuh diri Abdul Salam (45), istrinya Noorjahan (38), putri Salma (14), dan putranya Kjalandar (10) telah memicu kemarahan pihak oposisi hingga Chief Minister (CM) YS Jaganmohan Reddy turun tangan.

Mereka juga menggalang petisi agar tidak ada penangguhan penahanan tersangka Somasekhar Reddy dan Gangadhar.

Kedua tersangka kini sudah mendapat penangguhan penahanan, yang dikhawatirkan mengintimidasi para saksi hingga takut memberikan testimoni.

Maklum kedua tersangka adalah polisi yang punya jaringan untuk membungkam dan menakut-nakuti para saksi

Sankha Brata Bagchi dan petugas senior Arif Hafeez juga telah ditunjuk sebagai petugas khusus untuk menyelidiki kasus tersebut.

“Jika terbukti bersalah melakukan pelanggaran apapun, siapa pun, dia akan ditindak terlepas dari siapa orangnya,” kata Gautam Sawang.

Sementara itu, partai oposisi Telugu Desam Party (TDP) telah menyerukan aksi 'Chalo Nandyal' untuk menuntut keadilan bagi anggota keluarga yang meninggal.

"Pemerintah berusaha melarikan diri dari tanggung jawabnya membawa kesalahan ke buku dengan memberikan bantuan keuangan. Ini tidak akan ada gunanya karena semua anggota keluarga mengakhiri hidup mereka karena pelecehan yang tak tertahankan," kata TDP.

TDP menuduh bahwa selama 18 bulan terakhir kekejaman polisi Andhra Pradesh telah meningkat dan banyak personel polisi ditemukan terlibat dalam penyelundupan pasir dan minuman keras, kepala pemuda Dalit (kasta terendah di India) dibotaki di dalam kantor polisi Godavari Timur dan kini satu keluarga harus bunuh diri di Kurnool. (india today)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Kisah Pilu Sopir Taksi Bunuh Diri Bersama Istri dan Dua Anaknya gara-gara tak Tahan Disiksa Polisi, https://medan.tribunnews.com/2020/11/10/kisah-pilu-sopir-taksi-bunuh-diri-bersama-istri-dan-dua-anaknya-gara-gara-tak-tahan-disiksa-polisi?page=3.

Editor: Tariden Turnip

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved