Soal Seorang Warga Jakabaring Palembang Terkena Peluru Nyasar, Perbakin Sumsel Angkat Bicara
"Mengenai penembakan itu dari Perbakin, ini sebatas dugaan karena itu bisa dari Perbakin, bisa juga dari luar Perbakin," ungkap Alex Suhendra
Laporan wartawan Seipoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Terkait dengan dugaan terjadinya peluru nyasar dari venue lapangan tembak Jakabaring Sport City (JSC) mengenai kaki seorang warga Silaberanti, Pengprov Perbakin Sumsel angkat bicara.
"Mengenai penembakan itu dari Perbakin, ini sebatas dugaan karena itu bisa dari Perbakin, bisa juga dari luar Perbakin," ungkap Alex Suhendra selaku Wasekum Bidang Berburu didampingi Ketua Harian Pengprov Perbakin Sumsel Nyimas Fatma Hermawaty, Oscar D Fresta Wasekum Bidang organisasi Perbakin, Edi Irawan Bidang Berburu, Mujiono Bidang Sarana dan Prasarana, Kamis (5/11/2020).
Baca juga: Manajemen JSC Palembang Sebutkan Detil Lokasi Rumah Warga yang Terkena Peluru Nyasar, Kini Disetop
Alex Suhendra menjelaskan, setiap petembak yang akan melakukan kegiatan latihan di venue menembak 300 meter merupakan anggota Perbakin yang mempunyai sertifikasi yang dikeluarkan PB Perbakin dan telah mengantongi KTA-B yang diterbitkan oleh PB Perbakin.
"Senjata yang dibawa ke lapangan tembak serta amunisi itu mempunyai azas legalitas yang cukup, baru bisa melakukan kegiatan latihan menembak di lapangan tembak yang ada pada Perbakin," jelas Alex.
Terkait dengan adanya insiden peluru nyasar, hal tersebut harus olah TKP, uji balestik, dan banyak lagi dari mana sumber tembakan.
"Tapi mengenai venue lapangan menembak, fasilitas menembak Perbakin di Jakabaring sudah memenuhi standar keselamatan keamanan yang telah lolos uji kelayakan event menembak internasional," ujarnya.
Baca juga: Nurma Lemas Lihat Kaki Berdarah Kena Peluru Nyasar, Suami Panik Lapor Pak RT
Terbukti, saat Sumsel menjadi tuan runah penyelenggaraan Asian Games bahwa atlet seluruh dunia yang berbasis dari negara-negara Asia itu berlomba di lapangan 300 sudah sesuai regulasi.
"Dan sejauh ini tidak ada insiden selama pagelaran event-event tersebut karena setiap atlet sudah memahami safety dalam kegiatan menembak dalam latihan serta lapangan yang berstandar," terangnya.
Ditegaakannya jadi dalam hal ini setiap anggota Perbakin yang menggunakan Lapangan Tembak Senapan itu sudah sesuai aturan.
Diberitakan sebelumnya, Bambang Supriyanto selaku Direktur Marketing JSC ketika dikonformasi Kamis (5/11/2020) membenarkan menerima laporan tersebut dan segera berkoordinasi dengan Perbakin selaku pemakai venue dan melaporkan ke Dewan Komisaris JSC.
"Untuk antisipasi ini kita lagi koordinasikan dengan pihak Perbakin. Karena yang memakai venue itu kan Perbakin. Melaporkan juga dengan dewan komisaris," ungkap Bambang kepada Sripoku.com, Kamis (5/11/2020).
Baca juga: 15 Rekomendasi Film dan Drama Korea yang Bertemakan Makanan, Gugah Selera Makan, Waspada Gagal Diet!
Menurut Bambang, pihaknya telah meminta pihak K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) JSC untuk menghandle adanya laporan ini.

"Kalau memang ini kan kita belum tahu realnya. Baru kemarin kan ada laporan. Sebelumnya kan baru katanya, katanya kan. Saya instruksikan kemarin yang menghandle langsung itu K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) JSC," kata Bambang.
Hanya saja Bambang perlu menekankan jika warga tempat tinggal yang dimaksud berada di luar area komplek JSC (Jakabaring Sport City).
"Yang di belakang rumah ibadah itu lho mas, kan ada rumah-rumah warga. Perlu digaris bawahi itu rumah warga yang di luar Komplek JSC," pungkasnya.
Pengawas K3 JSC Serma Afrizal yang dikonfirmasi mengatakan sudah ada dari aparat kelurahan dan korban melaporkan ke JSC.
Baca juga: Cerita Guru Private di Palembang, Datangi dari Rumah ke Rumah Demi Belajar di Masa Pandemi
"Dalam hal ini diterima Humas JSC Pak Mirza didampingi staf operasional Pak Andi. Saya kebetulan ada. Korban cuma menyampaikan agar dievaluasi ke depan.
JSC Palembang selaku pengelola tempat kegiatan tersebut akan menindaklanjuti ke Perbakin yang menggunakan venue. Untuk JSC Palembang hanya sebagai pengelolaan tempat, tidak punya otoritas untuk pengeluaran senjata latihan dan amunisi," jelas Afrizal.
Afrizal yang juga merupakan anggota Babinsa setempat juga menginformasikan untuk sementara lapangan tempak jarak 300 meter disetop dulu.
Nurma korban terkena peluru nyasar saat dirawat di RS Bari Palembang, Kamis (5/11/2020) (SRIPOKU.COM / Andi Wijaya)
"Informasinya itu tadi tidak boleh dulu dipakai. Nanti akan dievaluasi, Untuk diperbaiki. Rumah warga yang dimaksud itu seberang sungai. Lurusan dari lapangan tembak ada jalan, ada sungai, bary ada rumah warga," pungkasnya.
Baca juga: Warga Pagaralam Terpaksa Gunakan Kayu Bakar untuk Masak, Gas Elpiji 3 Kg Hilang di Pasaran
Dimana diketahui, peluru sempat mengenai bagian kiri dekat mata kakinya dan mengeluarkan darah. Korban harus dilarikan ke RS Bari Palembang, untuk diberikan pengobatan, Rabu (4/11/2020) sekitar pukul 18.00
Ketika ditemui, Kamis (5/11/2020) bahwa saat terkena peluru dirinya sedang berdiri di depan pintu rumah.
"Sedang berdiri di depan pintu, langsung saja terasa sakit sekali di bagian kaki ini. Setelah dilihat ternyata mengeluarkan darah," ungkapnya.
Lanjut korban, saat setelah mengetahui kaki sakit dan berdarah langsung duduk dan meminta tolong tetangga.
Baca juga: Terapkan Aplikasi Sirekap, Petugas KPPS di Musirawas Harus Punya Ponsel Pintar
"Datang warga melihat saya kesakitan, langsung bertanya dan mencari apa penyebabnya. Ternyata ditemukan proyektil di teras," katanya.
Masih kata korban, di kawasan rumah tersebut sering terjadi hal serupa.
Salah satunya rumah tetangga Bastam, yang mendapati atap seng nya bolong setelah ditembus peluru nyasar dari latihan menembak di JSC.
"Saya berharap, semoga kasus ini tidak terjadi dan terulang lagi, sehingga tidak ada korban lainnya," pintanya.