Pemilu AS
Biayai Pemilu AS Habiskan Rp200 Triliun, Joe Biden Unggul Atas Donald Trump
PEMILU Amerika Serikat tahun 2020 di masa pemerintahan Presiden Donald Trump ini, menelan dana Rp200 triliun. Biaya Pemilu AS termahal.
SRIPOKU.COM -- Pemilihan umum Amerika Serikat tahun 2020 ini, menghabiskan biaya hingga 14 Miliar Dolar AS (setara Rp205,4, nikai tukar Rp14.500 per dolar). Ini berarti menjadi biaya termahal penyelenggaraan Pemilu AS.
Sementara itu, pekan terakhir menjelang penyelenggaraan Pemilu AS, menurut berbagai survey, calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden difavoritkan menang. Biden unggul atas calon presiden petahana dari Partai Republik Donald Trump.
Rekapitulasi survei dari Kompas.com, dalam seminggu terakhir, menunjukan tidak adanya pergeseran signifikan angka jajak pendapat. Biden konsisten unggul meyakinkan di survei nasional dan survei swing states.
Terkait isu pembiayaan Pemilu AS, studi seperti yang dilansir dari Xinhua Indonesia, seperti dikutip Kompas.com, Minggu (1/11), menyebutkan bahwa pengeluaran biaya Pemilu yang akan memilih presiden dan anggota Kongres AS tahun ini, lebih besar dari gabungan pengeluaran dua siklus pemilu sebelumnya.
Perkiraan dari Center for Responsive Politics (CRP), Pilpres AS 2020 yang dijadwalkan digelar 3 November mendatang, menelan biaya lebih dari 6,6 miliar dollar AS (Rp 96,8 triliun).
Sedangkan donasi yang digalang kursi Kongres akan melampaui 7,2 miliar dollar AS atau s ekitar Rp 105,6 triliun.
Baca juga: Donald Trump Beri Sinyal Tolak Hasil Pemilu Jika Kalah dari Joe Biden
Sampai sejauh ini, Partai Demokrat membelanjakan bagian terbesar dari angka tersebut, mencapai 6,9 miliar dolar AS, dibandingkan dengan 3,8 miliar dolar AS yang dikeluarkan para kandidat dan kelompok dari Partai Republik.
"Para donor menggelontorkan uang dalam jumlah besar untuk pemilu midterm 2018, dan pada 2020 ini, tren tersebut tampak berlanjut, tetapi dengan angka lebih besar," kata Sheila Krumholz, Direktur Eksekutif CRP.
Kandidat Partai Demokrat Joe Biden menjadi Capres pertama dalam sejarah yang mengumpulkan dana hingga 1 miliar dollar AS (Rp 14,7 triliun) dari para donator, setelah kampanyenya mencatatkan rekor 938 juta dollar AS (Rp 13,7 triliun) hingga 14 Oktober lalu.
Sementara itu, Presiden Donald Trump mengumpulkan 596 juta dollar AS (Rp 8,7 triliun), ungkap perkiraan tersebut.
"Sepuluh tahun lalu, sulit untuk dibayangkan ada capres yang dapat mengumpulkan donasi hingga 1 miliar dollar AS. Pada pemilu kali ini, kemungkinan kita akan melihat 2 Capres seperti itu," kata Krumholz.
OpenSecrets, yang merupakan bagian dari CRP, mengatakan dalam rilisnya bahwa arus masuk donasi politik selama beberapa pekan terakhir menjelang hari pemilu 3 November dipicu pertarungan partisan tentang pengangkatan Hakim Amy Coney Barrett untuk memimpin Mahkamah Agung.
Kemudian, mantan Presiden AS Barack Obama, ketika melakukan phone banking untuk mendukung Biden, mengimbau seorang ibu dari anak berusia 8 bulan untuk hadir dan memberikan suara dalam pemilu yang akan "sangat ketat".
Trump dilaporkan memberi tahu para donor GOP bahwa akan "sulit" bagi Partai Republik untuk terus memegang suara mayoritas di Senat pasca-pemilihan Kongres.
Perlombaan Trump dan Biden menuju Gedung Putih, seluruh kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS, yang berjumlah 435 kursi, serta 35 kursi dari 100 kursi di Senat, masuk ke dalam bursa pemilu tahun ini.
Kongres merupakan lembaga parlemen AS, yang terdiri dari anggota House of Repersentative dan Senat (majelis tinggi). ****
______________________________
Sumber: Kompas.com, https://www.kompas.com/global/read/2020/11/01/175512970/pemilihan-umum-as-habiskan-biaya-sampai-lebih-dari-rp-200-triliun
