Breaking News

Kekerasan di Perancis

UPDATE: Korban Menjadi Tiga Orang, Presiden Macron Menuju Nice

SERANGAN orang tak dikenal menggunakan senjata tajam di dekat Gereja di Kota Nice, Perancis, menjadi tiga orang. Seorang diantaranya luka di leher.

Editor: Sutrisman Dinah
Twitter
Dua warga Perancis tewas dalam serangan bersenjata tajam, di Kota Nice, Perancis Kamis (29/10) sore WIB 

SRIPOKU.COM – Serangan menggunakan senjata tajam di dekat Gereja di Kota Nice, Perancis, Kamis (29/10) pagi waktu setempat atau sore WIB, korban menjadi tigas orang.

Stasiun televisi Euronews, dalam siaran langsungnya menggambarkan suasana di sekitar lokasi kejadian di pusat Kota Nice. Sebelumnya diberitakan, korban meninggal dua orang –seorang diantaranya dengan luka di leher.

Aksi kekerasan kembali terjadi di Perancis, petugas kepolisian mengatakan, situasi sudah terkendali dan pelaku menyerang menggunakan pisau itu juga melukai beberapa korban lainnya.

Pelakau menyerang menggunakan pisau langsung ditangkap dan ditahan tak lama setelah melakukan aksi brutalnya.

Sumber di kepolisian setempat, seperti dikutip Kompas.com dari berita AFP, Menteri Dalam Negeri Perancis Gerald Darmanin berkata di Twitter, langsung mengadakan pertemuan darurat setelah serangan itu.

Sementara Presiden Emmanuel Macro dikabarkan menuju Kota Nice, sebelah Tenggara Kota Paris (ibukota Perancis). Kota Nice terletak di Pantai Laut Mediteranian.

Semula dikabarkan satu orang tewas, kemudian korban kedua tewas dalam serangan itu. Perancis dalam sepekan terakhir, diguncang insiden pemenggalan dan penusukan.

Sebelumnya seorang guru bernama Samuel Paty (27), dipenggal setelah pulang mengajar di sebuah sekolah di luar Kota Paris. Sebelumnya, dalam memberikan pelajaran di kelas, Paty menunjukkan kartun Nabi Muhammad.

Pelaku adalah remaja asal Chechnya berusia 18 tahun, bernama Abdoullakh Anzorov, dan kemudian diketahui pernah berkontak dengan milisi di Suriah. Kartun Nabi Muhammad yang ditunjukkan Paty di kelas, merupakan karikatur dari Charlie Hebdo, yang menerbitkan ulang gambar kontroversial itu yang pernah dimuat tahun 2015.

Setelah kasus pemenggalan Samuel Paty,  yang memicu aksi protes di Perancis, terjadi insiden penusukan di bawah Menara Eiffel, pekan lalu. Kedua korban adalah wanita berjilbab masing-masing berusia 19 dan 40 tahun.

Wanita yang berusia 40 tahun menderita enam luka tusuk, dan menjalani perawatan di rumah sakit  karena paru-parunya tertusuk. Sementara itu korban yang berusia 19 tahun, ditikam tiga kali dan juga dirawat di rumah sakit.

Kedua korban mengatakan, sebelum penusuk terjadi, pelaku menyebut mereka "orang Arab kotor" dan berkata "ini bukan rumah kalian".

 Sumber-sumber hukum di Perancis mengatakan, pelaku akan dijerat dengan pasal berlapis yakni penggunaan senjata, penyerangan bersama, dan penghinaan rasis.

Sementara itu, Walikota Nice Christian Estrosi, melalui akun Twitter mengatakan bahwa insiden itu merupakan serangan teror. "Saya dapat mengkonfirmasi semuanya, biarkan kami berpikir ini adalah serangan teror di Notre-Dame Basilica," katanya.

Presiden Perancis Emmanuel Macron, Selasa lalu telah mengeluarkan travel warning terhadap warganya yang berada di Negara-negara berpenduduk mayoritas muslim.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved