Kekerasan di Perancis

Lagi Serangan di Perancis Dua Orang Tewas, Menteri Dalam Negeri Rapat Darurat

DUA orang dinyatakan tewas akibat serangan menggunakan senjata tajam, seorang diantaranya luka di leher.

Editor: Sutrisman Dinah
Twitter
Dua warga Perancis tewas dalam serangan bersenjata tajam, di Kota Nice, Perancis Kamis (29/10) sore WIB 

SRIPOKU.COM – Aksi kekerasan kembali terjadi di Perancis, Kamis (29/10) pagi  waktu atau Kamis sore WIB. Dua korban tewas dalam dalam serangan yang terjadi di dekat gereja di Kota Nice, diluar Kota Paris, Perancis.

Polisi setempat mengatakan, pelaku menyerang menggunakan pisau dan seorang korban tewas karena dipenggal. Semula dikabarkan, hanya seorangn tewas dengan luka gorok di leher dan beberapa lainnya luka-luka.

Tersangka menyerang menggunakan pisau langsung ditangka dan ditahan tak lama setelah melakukan aksi brutalnya.

Sumber di kepolisian setempat, seperti dikutip Kompas.com dari berita AFP, Menteri Dalam Negeri Perancis Gerald Darmanin berkata di Twitter, langsung mengadakan pertemuan darurat setelah serangan itu.

Setelah dikabarkan satu orang tewas, korban kedua tewas dalam serangan di dekat Gereja Nice tersebut. Pereancis dalam sepekan terakhir, diguncang insiden pemenggalan dan penusukan.

Sebelumnya seorang guru bernama Samuel Paty (27), dipenggal setelah pulang mengajar di sebuah sekolah di luar Kota Paris. Sebelumnya, dalam memberikan pelajaran di kelas, Paty menunjukkan kartun Nabi Muhammad.

Pelaku adalah remaja asal Chechnya berusia 18 tahun, bernama Abdoullakh Anzorov, dan kemudian diketahui pernah berkontak dengan milisi di Suriah. Kartun Nabi Muhammad yang ditunjukkan Paty di kelas, merupakan karikatur dari Charlie Hebdo, yang menerbitkan ulang gambar kontroversial itu yang pernah dimuat tahun 2015.

Setelah kasus pemenggalan Samuel Paty,  yang memicu aksi protes di Perancis, terjadi insiden penusukan di bawah Menara Eiffel, pekan lalu. Kedua korban adalah wanita berjilbab masing-masing berusia 19 dan 40 tahun.

Wanita yang berusia 40 tahun menderita enam luka tusuk, dan menjalani perawatan di rumah sakit  karena paru-parunya tertusuk. Sementara itu korban yang berusia 19 tahun, ditikam tiga kali dan juga dirawat di rumah sakit.

Kedua korban mengatakan, sebelum penusuk terjadi, pelaku menyebut mereka "orang Arab kotor" dan berkata "ini bukan rumah kalian".

 Sumber-sumber hukum di Perancis mengatakan, pelaku akan dijerat dengan pasal berlapis yakni penggunaan senjata, penyerangan bersama, dan penghinaan rasis.

Sementara itu, Walikota Nice Christian Estrosi, melalui akun Twitter mengatakan bahwa insiden itu merupakan serangan teror. "Saya dapat mengkonfirmasi semuanya, biarkan kami berpikir ini adalah serangan teror di Notre-Dame Basilica," katanya.

Presiden Perancis Emmanuel Macron, Selasa lalu telah mengeluarkan travel warning terhadap warganya yang berada di Negara-negara berpenduduk mayoritas muslim.

Macron khawatir,  munculnya kemarahan umat muslim  pasca-insiden kekerasan di Perancis.

Kekhawatiran munculnya kemarahan itu, terkait kartun Nabi Muhammad SAW, yang semakin meluas. Kekhawatiran itu muncul dengan banyak protes atas pernyataan Presiden Macron yang dinilai melecehkan Islam dan Nabi Muhammad.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved