Herman Deru Tak Ingin Petani Jadi Buruh Ditanahnya Sendiri Kukuhkan Pengurus DRD Sumsel

Menurut HD, potensi pertanian di Sumsel sangatlah besar namun sayangnya, kesejahteraan petani masih perlu diperhatikan.

Editor: Hendra Kusuma
Ist
Herman Deru Tak Ingin Petani Jadi Buruh Ditanahnya Sendiri, Lantik pengurus DRD 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Mengawali agenda kerjanya Selasa (27/10/20) pagi, Gubernur Sumsel H.Herman Deru mengukuhkan kepengurusan Dewan Riset Daerah (DRD) Sumsel periode 2020-2022 di Graha Bina Praja (Auditorium) Pemprov Sumsel.

Sesaat setelah pengukuhan, Herman Deru pun menantang pengurus DRD yang baru dilantik untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Sumsel.

Menurut HD, potensi pertanian di Sumsel sangatlah besar namun sayangnya, kesejahteraan petani masih perlu diperhatikan.

Tak ingin petaninya menjadi buruh di tanahnya sendiri, HD berpendapat bahwa satu-satunya cara yang mendesak p dilakukan adalah dengan meningkatkan produktivitas hasil pertanian dari sebelumnya dibawah 5 ton menjadi rata-rata 6 ton per hektare.

Herman Deru Tak Ingin Petani Jadi Buruh Ditanahnya Sendiri, Lantik pengurus DRD
Herman Deru Tak Ingin Petani Jadi Buruh Ditanahnya Sendiri, Lantik pengurus DRD (Ist)

" Petani tidak bisa kita biarkan bergerak sendiri. Saya sering lakukan hitung-hitungan, mereka masih menjadi buruh di tanahnya sendiri dengan penghasilan Rp80.000-Rp100.000. Makanya Saya tantang bapak ibu sekalian (Dewan Riset Daerah) untuk membenahi pola pikir petani juga inovasi apa yang bisa dilakukan pada Alsintan," jelas HD.

Selama ini kata HD, alat pertanian cenderung sangat mahal mencapai ratusan juta sehingga sulit dijangkau para petani.

Melalui inovasi alat pertanian diharapkan ada alternatif alat yang bisa dimanfaatkan petani untuk meningkatkan produksinya.

"Saya tentu perlu dibantu para ahli. Agar segala kebijakan ini kena sasaran, efektif dan efisien. Semuanya masih mungkin diperbaiki dan ini harus menjadi pemikiran komperhensif. Kita tidak bisa bergerak parsial," jelasnya.

Menurut HD, masukan dan pertimbangan para dewan riset sangat dibutuhkan apalagi menyangkut kebijakan yang melibatkan orang banyak.

Iapun berharap setiap inovasi terus diprogress perkembangannya sehingga tidak menjadi gong yang bergema di awal saja.

"Saya mengajak mereka untuk membuat penelitian atau riset terhadap semua permasalahan yang ada misal tentang bagaimana kita meningkatkan pangan,budaya, teknologi. Itulah yang menjadi pijakan untuk para pemimpin dalam mengambil kebijakan," tambahnya.

Terpenting lagi lanjut HD, jiwa mental inovator jangan hanya menjadi slogan karena sebenarnya inovasi bisa mulai dilakukan dari hal kecil dan murah.

"Saya pernah membuktikan sendiri saat menjadi Bupati bahkan sampai mendapat penghargaan pada 2007. Saya mendapat penghargaan karena dapat membangun daerah dengan cost rendah. Semua Saya libatkan, petani, buruh, ASN dan terpenting para ahli," jelasnya.

Dalam upayanya mendorong tumbuh kembangnya inovasi di daerah, Pemprov Sumsel kata Herman Deru melaksanakannya secara komperhensif yakni dimulai dari hal yang paling mendasar yaitu membentuk mental inovator.

Ada 4 jurus utama yang dibeberkannya dalam acara tersebut yakni jurus 4S.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved