news
Ada-ada Saja Agar Suara Didengar Presiden, Buruh Bawa Korek Kuping Raksasa untuk Jokowi
Massa terdiri dari buruh dan mahasiswa, salah satunya dari Federasi Serikat Pekerja Aneka Sektor Indonesia (FSPASI).
SRIPOKU.COM, JAKARTA-Massa aksi yang menolak omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja berkumpul dan menggelar aksi di Patung Arjuna Wiwaha (Patung Kuda), Jakarta Pusat, Rabu (28/10/2020). Massa terdiri dari buruh dan mahasiswa, salah satunya dari Federasi Serikat Pekerja Aneka Sektor Indonesia (FSPASI).
Dalam aksinya, salah seorang pedemo membawa korek kuping berukuran jumbo. Baca juga: Situasi Pukul 15.00 WIB, Pedemo Tolak UU Cipta Kerja Mulai Bakar Ban di Kawasan Patung Kuda Ia juga menggantungkan kertas di leher, yang bertuliskan "Korek Kuping Buat
Korek kuping berukuran jumbo ini sebagai simbol agar Presiden Joko Widodo mau mendengarkan suara masyarakat yang menolak omnibus law. Hingga pukul 15.07 WIB, massa aksi masih terus berorasi dan menyuarakan penolakan untuk UU Cipta Kerja. Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan sejumlah aliansi buruh, kembali menggelar aksi unjuk rasa di Jakarta untuk menolak UU Cipta Kerja.
Massa dari elemen mahasiswa melakukan pembakaran ban di tengah berlangsung aksi demonstrasi di kawasan Monumen Arjuna Wiwaha atau Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Pantauan Kompas.com, massa tampak datang ke titik aksi, tepatnya di seberang gedung Santa Pesona pukul 14.55 WIB.
Tak lama kemudian, mereka pun membakar ban di tengah jalan hingga asap mengepul di sekitar lokasi. Kelompok mahasiswa tersebut menuntut UU Cipta Kerja dicabut dengan alasan merugikan rakyat. Baca juga: Demo di Hari Sumpah Pemuda, Massa Aksi Bacakan Sumpah Buruh Tolak Omnibus Law Di sekitar lokasi pembakaran ban, tampak polisi mulai bersiaga dan mengawal jalannya aksi. Seperti diketahui, gelombang protes tolak UU Cipta Kerja belum surut sejak beleid kontoversial itu disahkan pemerintah dan DPR pada 5 Oktober lalu.
Massa aksi demonstrasi menolak Undang-Undang Cipta Kerja mulai memadati kawasan Monumen Patung Arjuna Wiwaha, Jalan Medan Merdeka Barat, Rabu (28/10/2020) pukul 10.55 WIB. Pantauan Kompas.com, demonstran dari Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) tersebut sempat menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum mulai menyampaikan aspirasinya. Terdapat satu mobil komando dengan pengeras suara yang terparkir di kawasan Patung Kuda, tepatnya di depan barikade petugas TNI-Polri yang menutup akses Jalan Medan Merdeka Barat.
Massa aksi berpakaian nuansa hitam merah terlihat berbaris sambil mengibarkan mengibarkan bendera SPSI. Mereka juga membentangkan spanduk panjang bertuliskan "Lindungi Rakyat, Terbitkan Perppu, Tolak Omnibus Law". Selain elemen buruh, massa aksi elemen mahasiswa turut hadir dalam aksi demonstrasi di Jakarta, Rabu ini. Mereka membawa sejumlah poster dan spanduk dan melantunkan sejumlah lagu demokrasi. Sedangkan orator menyuarakan sikap menolak pengesahan UU Cipta Kerja.
Sebanyak 12.369 personel gabungan dari Polri dan Polri diturunkan untuk mengantisipasi adanya aksi dalam unjuk rasa tolak omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja. Ada tiga titik lokasi demo dari mahasiswa dan buruh yakni di kawasan Medan Merdeka, gedung DPR, dan Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (28/10/2020). "Tiga sasaran itu. Kita siapkan ada sekitar 12.369 personel gabungan untuk mengemankan tiga lokasi tersebut," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan, Rabu.
Massa pedemo dari elemen buruh melakukan pembacaan "Sumpah Buruh" di tengah aksi menolak Undang-Undang Cipta Kerja yang digelar di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (28/10/2020), atau bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda. Pantauan Kompas.com, salah satu perwakilan buruh dari Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) naik ke mobil komando dan memimpin ikrar "Sumpah Buruh" menolak omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja ( UU Cipta Kerja).
"Sumpah Buruh Indonesia. Kami buruh Indonesia bersumpah, bertanah air satu, tanah air tanpa dikuasai asing," ujar orator tersebut diikuti oleh massa aksi. Learn more Baca juga: Demo Tolak Omnibus Law, Massa Buruh SPSI Mulai Padati Kawasan Patung Kuda Adapun "Sumpah Buruh" yang dibacakan tersebut tersebut berbunyi : Sumpah Buruh Indonesia. Kami buruh Indonesia bersumpah, bertanah air satu, tanah air tanpa dikuasai asing. Kami buruh Indonesia Bersumpah, berbangsa satu, bangsa yang berpancasila. Kami buruh Indonesia Bersumpah, berbahasa satu, bahasa yang bermartabat dalam solidaritas. Kami buruh Indonesia Bersumpah, bercita-cita satu, bekerja tanpa perbudakan. Kami buruh Indonesia Bersumpah, menolak omnibus law, yang mengkebiri kesejahteraan rakyat Indonesia. Aksi Sumpah Buruh dilakukan sebagai simbolis penolakan para buruh terhadap keberadaan Undang-Undang Cipta Kerja yang dianggap merugikan masyarakat.
Seperti diketahui, gelombang protes tolak UU Cipta Kerja belum surut sejak beleid kontroversial itu disahkan pemerintah dan DPR pada 5 Oktober lalu. Rabu ini, Massa aksi demonstrasi menolak Undang-Undang Cipta Kerja mulai memadati kawasan Monumen Patung Arjuna Wiwaha, Jalan Medan Merdeka Barat, Rabu (28/10/2020) pukul 10.55 WIB. Demonstran dari Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) tersebut sempat menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum mulai menyampaikan aspirasinya. Terdapat satu mobil komando dengan pengeras suara yang terparkir di kawasan Patung Kuda, tepatnya di depan barikade petugas TNI-Polri yang menutup akses Jalan Medan Merdeka Barat.
Massa aksi berpakaian nuansa hitam merah terlihat berbaris sambil mengibarkan mengibarkan bendera SPSI. Mereka juga membentangkan spanduk panjang bertuliskan "Lindungi Rakyat, Terbitkan Perppu, Tolak Omnibus Law". Selain elemen buruh, massa aksi dari Aliansi BEM Seluruh Indonesia juga berencana menggelar aksi demonstrasi serupa di Jakarta Koordinator Pusat Aliansi BEM SI Remy Hastian Putra Muhammad Puhi mengatakan, aksi yang bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda ini akan dimulai sekitar pukul 13.00 WIB. Menurut dia, akan sekitar 1.000 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang akan hadir dalam aksi penolakan UU Cipta Kerja.
"Estimasi 1.000 massa yang tergabung dengan mahasiswa lainnya di luar Provinsi DKI Jakarta," ujar Remy dalam keterangannya, Selasa (27/10/2020) kemarin. Remi memastikan bahwa pihaknya tetap membawa tuntutan untuk mendesak Presiden Joko Widodo segera mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu). (kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Demo di Hari Sumpah Pemuda, Massa Aksi Bacakan "Sumpah Buruh" Tolak Omnibus Law", Klik untuk baca: https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/28/11574531/demo-di-hari-sumpah-pemuda-massa-aksi-bacakan-sumpah-buruh-tolak-omnibus?page=all#page2.
Penulis : Tria Sutrisna
Editor : Irfan Maullana