news
2 Kakaknya Lumpuh, Hakroni Sejak SD Petik Kangkung Lalu Dijual, Kini Ia Dipercaya Jenderal Andika
Dengan keterbatasan penglihatan, Hakroni tetap menjalankan pekerjaan sebagai tukang kebun secara sempurna.
SRIPOKU.COM-Tak kenal putus asa. Itu adalah kalimat yang pantas untuk menggambarkan sosok Hakroni, tukang kebun di Mabes AD.
Dengan keterbatasan penglihatan, Hakroni tetap menjalankan pekerjaan sebagai tukang kebun secara sempurna.
Penglihatan Roni, begitu sapaan akrab Hakroni, mulai rusak setelah ia mengalami kecelakaan beberapa tahun silam.
Ia bahkan sempat menjalani operasi.
Namun penglihatan Roni tak bisa kembali seperti sediakala.
Kisah pilu ini seperti disampaikan Roni melalui sebuah video yang diunggah di Youtube TNI AD.
Roni pun sempat menceritakan lika-liku kehidupan yang harus dipikul sejak kecil.
Ia terlahir dari keluarga kurang mampu.
Roni pun harus menjadi tulang punggung keluarga sejak berusia 9 tahun, setelah ayahnya meninggal.
Tak seperti anak-anak pada umumnya, sejak SD, Roni harus membantu ibunya berjualan sayur kangkung di pasar.
“Saya tiga bersaudara. Namun kakak dan adik saya tidak bisa berjalan, sehingga saya yang membantu ibu saya untuk mencari nafkah," katanya.
"Waktu saya kelas 3 hingga 6 SD, setiap pulang sekolah, saya memotong kangkung di pinggir kali, kemudian dibawa pulang dan dijual oleh ibu saya,” kenang Hakroni.
Ia bercerita, sebelum menggeluti pekerjaannya sekarang, anak kedua dari tiga bersaudara ini pernah menjalani pekerjaan mencuci botol minyak wangi dan mengumpulkan barang bekas yang ditukar dengan bawang merah.
Kini, ia memiliki tiga karyawan aktif yang dipekerjakannya di Mabesad untuk merawat taman disana.
Saat ini, Hakroni telah berkeluarga dan memiliki tiga orang anak.
