Oprit Jembatan Air Aman Desa Lubuk Batang Lama OKU Jebol, Warga Pasang Kayu untuk Motor Melintas

Akibatnya, jembatan penghubung Kabupaten Ogan Komering Ulu dan Ogan Ilir ini tak bisa dilintasi kendaraan roda empat.

Penulis: Leni Juwita | Editor: Refly Permana
handout
Jembatan Air Aman ketika belum rusak. 

Sedangkan Kepala Dinas  PU PR Kabupaten OKU, Candra Dewana ST MM, melalui Kabid Bina Marga, Ahmad Yamin ST MM, yang ditemui di lokasi menjelaskan,  jalan ini merupakan jalan propinsi. 

Baca juga: Kumpulan Nama Bayi Laki-laki Islami Lahir Oktober, Punya Arti Baik, Pemimpin Saleh & Berakhlak Baik

Kepala Dinas PU Propinsi Sumatera Selatan Ir Budi Darma sudah meninjau langsung kondisi jembatan yang jebol. Menurut Yamin, Kadin PU propinsi menjamin segera dilakukan perbaikan darurat.

“ Selasa pekerjaan perbaikan  jembatan darurat segera dilakukan, diperkriakan satu minggu rampung,” terang  Yamin, Selanjutnya bulan April tahun 2021 akan dilakukan pembangunan jembatan permanen.

Menurut Yamin,  jembatan ini memang sudah tua dibangun pada zaman sebelum Indonesia merdeka dan dilakukan rehab terakhir tahun 1980.

Sejak setahun terakhir kondisi jembatan  sudah  sangat memprihatinkan. Kondisinya semakin parah sete;ah dihantam hujan lebat  sehari sebelumnya.

Puncaknya terjadi pada malam Sabtu pukul 02.00 dini hari oprit jembatan tersebut jebol. Untuk sementara kendaraan roda empat semua jenis dilarang melewati jembatan yang sedang rusak ini.

Kendaraan roda empat diarahkan memutar melewati jalan lingkar yang jarak tempuhnya selisih 1.2 M dari jembtan rusak.

Baca juga: Jumat Tengah Malam Sosok Anak Kecil Putih Bermain di Halaman, Aksinya Terekam CCTV Ternyata Tuyul

Di sisi lain, jebolnya oprit Jembaran Air Aman ini mengakibatkan kendaraan roda dua harus antrean dan ekstra hati-hati.

Warga setempat  dikoamndoi Kades Lubukbatang Lama , Jusman  sudah membangun posko swarkasa untuk memandu pengendara.

Petugas posko swakara akan menjaga secara bergantian dilokasi jembatan, sebab di lokasi jembatan rusak ini  belum ada penerangan dan lokasinya masih berupa perkebunan rakyat yang  gelap dan sepi.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved