news
Makam Rangga Si Pahlawan Cilik Tak Putus Diziarahi Warga, Termasuk Pejabat: "Syurga Allah Menantimu"
Rangga meninggal dibunuh pada Sabtu, 10 Oktober lalu lantaran berusaha membela kehormatan ibunya
"Tidak lama setelah dia ulang tahun ke-10, dia berangkat ke Aceh dan dijemput ibunya.
Rencananya dia akan pindah sekolah ke sana. Lagian, dia orangnya paling dekat dengan ibunya," katanya.
Ternyata, Rangga sudah beberapa kali pindah sekolah sebelum dia berangkat ke Aceh.
ang pertama, dia sekolah di sebuah SD di kawasan Pinang Baris.
Kemudian dia berpindah ke daerah Karo, tepatnya di sebuah Sekolah Dasar Negeri di Sukadame, Kecamatan Tigapanah.
Lalu, Rangga pindah sekolah lagi di daerah kediaman ayahnya, Fadly Fajar di Sekolah Dasar Negeri Jalan Sembada.
Pada acara ulang tahunnya, Fadly Fajar memberikan sebuah mainan mobil bagi Rangga karena dia dikenal sebagai anak yang suka bermain mobil-mobilan dan bersepeda.
"Dia suka main sepeda, orangnya aktif dan dia juga dikenal sebagai sosok yang pintar dibanding teman-temannya," lanjutnya.
"Sangat sedih, apalagi saat temannya sayang kemari menyampaikan turut berbelasungkawa.
Semua datang kemari dan itu mengingatkan saya bagaimana cara bergaulnya di sekitar sini," pungkasnya.
Di mata Fadly Fajar, Rangga adalah sosok yang dewasa, berani mengambil sikap saat ibunya ingin diperkosa oleh orang lain.
"Saya yakin seperti itu, dia itu dekat dengan ibunya.
Punya anak seperti itu, saya bangga.
Walau masih kecil, pemikirannya dewasa," ujar Fadly Fajar.
Bahkan, Fadly Fajar menyampaikan bahwa dirinya tidak sanggup meneladani sikap Rangga yang dewasa, melindungi ibunya disaat ingin dilukai orang lain.
"Bahkan aku susah setia ini, aku tidak seperti Rangga.
Pemikirannya dewasa, jadi kepergiannya itu tidak sia-sia," sambungnya.