Sriwijaya FC HUT Ke 16
Sriwijaya FC Tim Double Winner 2007, Ini Sejarah Hingga Alasan Tanggal 23 Oktober Jadi Hari Ultahnya
Sriwijaya Football Club merupakan klub sepakbola yang bermarkas di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang yang pernah mencatat sejarah
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: adi kurniawan
Gagasan adanya klub Divisi Utama di Sumatera Selatan, akhirnya terwujud dan Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, mulai terkenal, dengan adanya Kompetisi Divisi Utama PSSI Tahun 2005, yang diikuti salah satu tim dari Sumatera Selatan, yaitu Sriwijaya FC.
Untuk menangani Tim Sriwijaya FC dibentuk Tim Formatur untuk pembentukan pengurus, sebanyak 7 (tujuh) orang, antara lain :
Drs. H. Sofyan Rebuin, Drs. H. Abdul Shobur, SH, MM., Ir. H. Bakti Setiawan, Drs. H. Johan Syafri W, MM, Faisal Mursyid, SH., Bambang Supeno dan Jenniwardin.
Selanjutnya dibentuk susunan pengurus Klub Sriwijaya FC yang merupakan gabungan orang-orang yang telah berkecimpung di PS. Palembang dan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, melalui Surat Keputusan Gubernur Sumatera Selatan No. 609/KPTS/III/2004 tentang Pembentukan Pengurus Sriwijaya Football Club tanggal 23 November 2004, dengan Ketua Umum Ir H.Syahrial Oesman MM dan Ketua Harian H Bakti Setiawan.
Sriwijaya FC asal muasalnya sejak tim Persijatim (Persija Timur) Solo yang telah berdiri sejak 1976 sebagai klub perserikatan di Jakarta Timur ditakeover yang dibidani oleh Gubernur Sumsel yang kemudian menjadi Ketum Sriwijaya FC Ir H Syahrial Oesman MM.
Sejak berdiri hingga diakuisi oleh Sriwijaya FC, nama Persijatim telah tercatat dan berkompetisi di bawah naungan PSSI.
Memulai kompetisi di Kompetisi perserikatan PSSI, pada tahun 1987 Persijatim promosi dari Divisi II ke Divisi I Perserikatan PSSI.
Pada tahun 1991 Persijatim untuk pertama kalinya masuk ke Divisi Utama Perserikatan PSSI.
Namun prestasi mereka tidak terlalu bersinar, boleh dibilang Persijatim hanya sebagai klub “numpang lewat”.
Namanya kalah besar dari saudaranya, Persija Jakarta, mereka hanya mendapatkan perhatian seadanya dari Pemda DKI Jakarta menjadikan Persijatim tenggelam.
Bersama tim Jakarta lainnya yaitu Persija Barat, Persitara dan PSJS keberadaan Persijatim tidak lebih dari perkumpulan sepakbola kampung.
Kemudian Persijatim hijrah dari Jakarta Timur ke Solo pada 2001 untuk menggantikan posisi Pelita Jaya yang hengkang dari Solo ke Cilegon sebagai tim “pelarian” sambutan warga Solo lumayan antusias.
Pasoepati, kelompok supporter pendukung Pelita Solo, menyambut kedatangan persijatim dan akhirnya menjadi suporter Persijatim.
Kemudian Persijatim berubah nama menjadi Persijatim Solo FC (Persatuan Sepakbola Jakarta Timur Solo FC).
Persijatim berhome base di Solo sampai dengan tahun 2004, karena di tahun itu Persijatim dibeli oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dengan harga Rp 6 Milyar.
DATA – DATA PRESTASI SRIWIJAYA FC