Bikin Terharu, Perempuan Muda Ini Bercerita OrangTuanya Sempat Menolak Ketika Ia Ingin Jualan Pizza
Gerai cepat saji tempatnya bekerja tidak ingin melakukan PHK karyawan karenanya."Karena Covid-19.Buat tidak mengurangi pekerja jadinya jualan di jalan
SRIPOKU.COM, SOLO - Bila anda dan keluarga berkunjung ke Kota Solo hari ini, esok atau hari lain, ada seorang perempuan muda di sebuah ruas jalanan, berdiri memegang papan bertuliskan 'Rp 100.000 4 Box Pizza 4 Rasa'.
Perempuan muda itu itu sebut saja bernama Sun (18).
Jalan berliku ia tempuh sebelum menjadi karyawan di sebuah gerai pizza beberapa bulan lalu.
Penolakan orang tua didapatkan kala mencoba peruntungan mengikuti seleksi karyawan.
Itu lantaran orangtuanya berkeinginan anak sulungnya itu melanjutkan pendidikan ke perguran tinggi.
Tak patah arang, Sun berusa meyakinkan mereka sebelum akhirnya luluh.
"Orang tua sempat tidak memperbolehkan.
Disarankan kuliah tapi saya tidak mau," ucap dia Selasa (17/10/2020).
"Sampai akhirnya memperbolehkan.
Ya, sudah tidak apa-apa.
Saya ada cita-cita jadi pramugari.
Jadi ini sekalian mengumpulkan uang untuk itu," imbuhnya.
Baca juga: Sejarah Pizza, Awalnya Identik dengan Kemiskinan, Kini Digemari Kalangan Atas dan Orang Berduit
Baca juga: Inilah 14 Makanan Mengandung Natrium Tinggi (2): Jus Dalam Kemasan, Pizza hingga Kaldu
Sun mengungkapkan dirinya tahu perihal seleksi karyawan gerai pizza itu dari sekolahnya.
"Tahunya itu dari sekolah.
Pihak sekolah suruh coba daftar.
Ya, sudah saya coba dan ada seleksinya," kata dia.
"Ikut seleksi.
Waktu itu bertepatan pandemi.
Lokasinya di Solo Baru.
Saya datang langsung ke lokasi.
Ada jadwalnya tiap sesi," imbuhnya.
Rasa khawatir tak mendapat pekerjaan berkecamuk dalam diri Sun yang merupakan lulus baru itu.
Apalagi, banyak temannya yang belum mendapatkan pekerjaan di tengah pandemi Corona.
"Khawatir dirasakan juga.
Banyak teman yang belum dapat pekerjaan juga," tutur Sun.
"Alhamdulillah, saya dapat kerja," tandasnya.
Baca juga: Makan Pizza Sepuasnya di Pizza Hut Palembang Hanya Rp 55 Ribu, Tambah 10 Ribu Bisa Minum Sepuasnya
Baca juga: Pizza Hut dan Wendys Nyatakan Bangkrut, Pemilik Waralaba Lakukan Langkah Ini
Bersyukur Tak Kena PHK
Sun mengatakan promosi jualan pizza di pinggir jalan itu dilakukan guna bertahan di tengah terpaan pandemi Covid-19.
Apalagi, gerai cepat saji tempatnya bekerja tidak ingin melakukan PHK karyawan karenanya.
"Karena Covid-19.
Buat tidak mengurangi pekerja jadinya jualan di jalan saja seperti ini.
Daripada mem-PHK," katanya.
Perempuan lulusan sebuah SMK negeri di Solo itu bersyukur atas strategi yang diambil.
"Pandemi ini jelas berdampak sekali.
Mungkin pegawai lain di perusahaan lain di-PHK, gerai kami tidak ada yang di-PHK.
Bersyukur sekali," ujar Sun.
Selain itu, Sun juga mendapat upah tambahan bila bekerja lebih dari 8 jam kerja.
"Tidak ada pemotongan gaji tapi ditambah upah overtime.
Biasanya masuk pukul 09.00 sampai pukul 17.00 WIB.
Tapi ada tambahan sampai pukul 18.00 WIB.
Overtime satu jam," ucap dia.
"Tambahannya kurang lebih Rp 30 ribu," tambahnya.
Meski begitu, Sun tidak selalu masuk setiap hari.
Ada jadwal masuk yang ditaati.
Apalagi, ia saat ini masih berstatus pekerja paruh waktu.
Baca juga: Konsep Pizza on the Street Pizza Hut Digandrungi, Lokasinya di Palembang, Indralaya, & Prabumulih
"Dalam satu bulan maksimal 20 hari kerja.
Ada jadwalnya, hari ini siapa yang masuk," ujarnya.
Kala tidak bekerja, Sun menghabiskan waktu senggangnya membantu orang tuanya jaga warung.
"Bantu orang tua.
Bapak dan ibu wiraswasta.
Punya dua warung.
Ada di Colomadu dan Kalijambe Nogosari," tutur dia.
"Saya biasanya akan jaga salah satu warung," tambahnya.
Soal besaran gaji, Sun mengungkapkan rerata per harinya bisa hampir Rp 100 ribu.
"Kalau semuanya Rp 90 ribu per hari. Itu sudah termasuk overtime, gaji pokok, dan transport," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul "Kisah Pegawai Pizza di Pinggir Jalanan Solo: Ditentang Orangtua Sampai Bercita-cita Jadi Pramugari"
