Berita Palembang

Petinggi Demokrat Dituduh Dalang Aksi Tolak UU Cipta Kerja, Firdaus : Fitnah & Tuduhan Tak Berdasar

Ketua Badan Pembinaan OKK (Organisasi Kaderisasi Keanggotaan) DPD Partai Demokrat Sumsel Firdaus menegaskan tuduhan dalang aksi penolakan UU Cipta

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Yandi Triansyah
IST
Ketua Badan Pembinaan OKK (Organisasi Kaderisasi Keanggotaan) DPD Partai Demokrat Sumsel, Firdaus Hasbullah SH 

Hal inilah yang tampaknya memicu tudingan dan fitnah kalau AHY dan SBY adalah dalang di balik demo tersebut.

"Dari kasus yang diuraikan di atas pihak Partai Demokrat melalui Ketuanya Pak Agus Harimukti Yudhoyono dan keterangan dari Ketua Dewan Pembinanya Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, mudah-mudahan tidak bagian dari upaya membangun imej bahwa mereka playing ataupun blaming victim dari gerakan-gerakan buruh tersebut," ungkap Pengamat Sosial Politik Sumsel, Drs Bagindo Togar Butar Butar kepada Sripoku.com.

Mantan Ketua Ikatan Alumni Fisip Unsri menjelaskan, yang mengasumsikan bahwa mereka itu seolah-olah menjadi tertuduh dalam tanda kutip yang ada di balik aksi para buruh yang terus berlangsung selama ini mereka adalah pendukung atau yang mensponsori atau yang banyak membackup terlaksananya aksi tersebut.

"Mudah-mudahan tidak bagian dari upaya membangun imej bahwa mereka playing ataupun blaming victim dari gerakan-gerakan buruh tersebut terhadap aksi perlawanan penetapan UU Omnibuslaw yang sekarang marak di seluruh Indonesia," kata Bagindo.

Menurutnya tidak tepat dan tidak bijak jika orang menganalisa tudingan itu seolah memposisikan eksistensi Partai Demokrat sebagai Playing dan Blaming Victim, dengan harapan akan memperoleh simpati publik, terkhusus juga kelak jadi trigger issue bagi konsolidasi para pendukungnya.

"Tidak tepat dan tidak bijak memposisikan diri sebagai playing ataupun blaming victim terhadap aksi aksi penolakan yang dilakukan dari beragam kelompok masyarakat terhadap penetapan UU Omnibuslaw ini," ujar Direktur Eksekutif Fordes Forum Demokrasi Sriwijaya (Fordes)

Bagindo menilai harapan ketika mereka di dalam posisi playing ataupun blaming victim, akan meningkatkan elektabilitas Partai Demokrat yang selama ini sangat signifikan keterpurukannya di mata para pendukung atau simpatisannya.

"Momen Omnibuslaw mungkin kalau mereka dianggap playing ataupun blaming victim akan membuat mereka terdongkrak kembali dukungan atau simpati masyarakat khususnya para pendukung atau yang pernah menjadi simpatisan Partai Demokrat," pungkasnya.

Seperti dikutip dari Tribunnews, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, ketidakjelasan draf final RUU Cipta Kerja menimbulkan kekacauan informasi di tengah masyarakat.

Menurut AHY, pemerintah dan masyarakat tengah saling menuding menyebarkan hoaks soal UU Cipta Kerja. Padahal, rujukan terkait kebenaran informasi tersebut belum ada.

"Jadi, bagaimana kita menganggap berita yang beredar itu hoaks atau bukan," tulis AHY dikutip dari akun Twitter @AgusYudhoyono, Selasa (13/10/2020).

AHY merasa khawatir masyarakat tenggelam dalam perang informasi dan perang hoaks. AHY juga mengungkapkan, ada akun palsu atau 'bodong' yang menyerang dirinya dan Partai Demokrat.

Putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono itu juga dituduh sebagai dalang aksi unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja.

"Ada 'akun bodong' yang menyerang diri saya pribadi dan @PDemokrat hanya karena kami berbeda pendapat. Disebar hoax, bahwa saya mendalangi demo UU Ciptaker," kata AHY.

AHY mengatakan, tuduhan tak berdasar itu pun terbantahkan karena berbagai elemen masyarakat banyak yang menolak UU Cipta Kerja.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved