VIRAL Anak Sultan Ikut Demo Omnibus Law, Pakai Helm Seharga 9 Juta, Total Outfit Puluhan Juta Rupiah
Namun ada hal unik dalam demo kali ini, seseorang pendemo yang berpenampilan luar biasa dan disebut seperti anak sultan.
Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
“Anak sultan ikutan demo pake helm 9 jutaan,” tulis akun @PenjahatGunung.
Tak cukup sampai di situ, akun ini juga bertanya ke netizen yang tahu tentang harga outfit lain yang dipakai pendemo.
Salah satu pengguna Twitter lantas mengirim foto sepatu yang diduga sama dengan yang dipakai sang demonstran.
Sepatu keluaran merek ternama itu harganya Rp5,9 juta.
Selain sepatu, hal yang menjadi sorotan yakni kaca flat yang dikenakan oleh pemuda tersebut.
kaca flat tersebut ternyata hampir seharga dua juta rupiah, yakni 1 juta 875 ribu rupiah.
• Terancam Dilaporkan Pendukung Puan Maharani, Nikita Mirzani Dibela Rocky Gerung, Nyai Tahu Pancasila
• Peringatan Dini Cuaca Buruk Masuk Siklon Tropis, Hati-Hati Beraktivitas di Luar Rumah Wilayah Ini
• Jaga Kelompok Lansia dan Komorbid dari Covid-19 Dengan Cara Protokol Kesehatan Hingga Terapkan 3M
Diberitakan sebelumnya, Jika kebanyakan demonstrasi yang terjadi saat penolakan UU Cipta Kerja berlangsung ricuh, tidak dengan wilayah Kabupaten Seram ini.
Mahasiswa Jalani Sholat Bareng
Di Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku, aksi unjuk rasa d depan kantor bupati setempat, berlangsung damai, Sabtu (10/10/2020).
Tidak ada gas air mata, saling serang, dan lempar baru.
Sejumlah polisi yang mengamankan jalannya aksi tersebut bahkan membagi-bagikan air mineral kepada para demonstran.
Begitu pun saat aksi unjuk rasa memasuki waktu salat zuhur.
Para pendemo ikut salat berjamaah bersama Kapolres dan sejumlah anggota polisi yang mengamankan jalannya aksi unjuk rasa.
Salat zuhur berjamaah di depan kantor bupati itu diimami oleh Penjabat Bupati Seram Bagian Timur, Hadi Sulaiman.
“Demo di sini berjalan lancar dan damai, tidak ada lemparan batu dan tembakan gas air mata tidak ada bentrokan,” kata Kapolres Seram Bagian Timur, AKBP Andre Sukendar kepada Kompas.com via WhatsApp.