Pasang Indihome karena Empat Anaknya Belajar Daring, Dani Warga Muaraenim Kini Kesal, 2 Hari Ngadat
sudah dua hari terkahir sambungan jaringan milik PT Telekomunikasi Indonesia itu tidak bisa dinikmati oleh pelanggan di Kabupaten Muaraenim
Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Ardani Zuhri
SRIPOKU.COM, MUARAENIM - Ratusan pelanggan Wifi Indihome Muaraenim kecewa.
Pasalnya, sudah dua hari terkahir sambungan jaringan milik PT Telekomunikasi Indonesia itu tidak bisa dinikmati oleh pelanggan di Kabupaten Muaraenim.
Menurut salah satu pelanggan, Dani (47), bahwa gangguan jaringan wifi Indihome sudah dua hari ini terganggu.
• Selebgram Palembang Ikut Demo Omnibus Law di Palembang, Bergaya Nyentrik & Borong Makanan Gerobak
Dengan tidak maksimalnya jaringan Indihome, berbagai aktivitas terganggu, salah satunya adalah belajar daring.
Padahal, warga harus membeli pulsa paket sebab paket dari pemerintah belum dapat. Sebelumnya kegiatan belajar mengakar daring menggunakan Indohome.
• Kejari Pastikan Kasus Pedestrian Muaraenim Terus Diselidiki, Kini Tunggu Hasil Perhitungan BPKP
"Kami memasang Wifi ini, salah satunya untuk digunakan daring. Coba bayangkan anak saya empat, semuanya daring. Kalah pakai paket lumayan besar," jelasnya.
Untuk itu, lanjut Dani, jika ada kerusakan atau gangguan akibat jaringan atau pihak Telkom setidaknya ada pemberitahuan sehingga ia tidak bertanya-tanya ada apa dan cepat antisipasi.
Bahkan bila perlu pihak PT Telkom memberikan penggantian pulsa kepada pelanggan atau pemotongan bayaran akibat kerusakan tersebut sebab pelanggan harus membeli pulsa paket.
• Sambut Pendemo Tolak Omnibus Law, Wagub Sumsel Mawardi Yahya Akui Belum Baca Draft UU Cipta Kerja
"Jangan pelanggan terus yang salah dan dirugikan. Kami bayar Wifi tidak pernah telat, bahkan awal bulan sudah membayar Jadi berikan pelayanan yang prima kepada pelanggan," pungkasnya.
Sementara itu Supervisor Plaza Telkom Muaraenim, Unsa, mengatakan bahwa gangguan tersebut karena ada kabel yang putus sehingga mengganggu semua pelanggan.
Untuk jumlah pelanggan tidak tahu sebab kantor di Palembang yang mengelolanya.