Berita Sriwijaya FC

Pelatih Sriwijaya FC Budi Jo, Rotasi Posisi Striker Rudiyana Sebagai Winger

Pola latihan yang diterapkan Pelatih Kepala Budiardjo Thalib membuat Striker Sriwijaya FC Rudiyana harus menjalani posisi barunya sebagai winger

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Yandi Triansyah
MO SRIWIJAYA FC
Striker Sriwijaya FC Rudiyana menggiring bola pada sesi latihan dirinya diposisikan sebagai winger di Stadion Bumi Sriwijaya Palembang. 

Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Pola latihan yang diterapkan Pelatih Kepala Budiardjo Thalib membuat Striker Sriwijaya FC Rudiyana harus menjalani posisi barunya sebagai winger alias pemain sayap.

"Saya diposisikan sayap, winger. Iya gak melulu striker aja," ungkap Rudiyana kepada Sripoku.com, Kamis (8/10/2020).

Ketika ditanyakan adanya rotasi posisi ini, menurut pemain asal Bandung yang mengenakan jersey nomor 29 ini, hal ini upaya Pelatih Kepala Budiardjo Thalib yang tengah mencari komposisi.

"Mungkin lagi cari komposisi jadi coach juga bilang sama pemain bahwa satu pemain itu jangan hanya di satu posisi, tapi harus bisa di beberapa posisi," kata mantan striker andalan Sulut United.

Seperti diketahui, sebelum kedatangan striker lebih mumpuni Beto Goncalves yang dipinjam dari tim Liga 1 Madura United, Rudiyana merupakan Striker andalan Sriwijaya FC.

Alberto Goncalves Pakai Nomor 9, Berikut Daftar Lengkap Pemain Sriwijaya FC di Liga 2 2020

"Persaingan tetap pasti ada persaingan. Jangankan Beto datang, sebelum Beto datang pun persaingan kita ada," ujar Rudiyana.

Mantan striker andalan Sulut United ini menyatakan sebagai pemain profesional dirinya siap bersaing dengan striker baru yang direkrut manajemen.

"Untuk bakal jadi pesaing. Ya bersaing aja gak jadi masalah untuk kebaikan tim. Kita siaplah," kata pesepakbola kelahiran Bandung, 4 Mei 1992.

Bomber bernomor punggung 29 ini meyakini strategi pelatihlah yang lebih tahu untuk memainkan siapa pada momen apa.
Terpenting baginya giat latihan meningkatkan performa.

"Strategi pelatih yang lebih tahu untuk memainkan siapa pada momen apa," kata pemain asal Bandung.

Bungsu dari 3 bersaudara pasangan Dodo Hamid dan Ai Kartini yang telah banyak pengalaman merumput di tim besar seperti Persib Bandung, Persis Solo, PSIM Yogyakarta dan Sulut United, mengaku memiliki kesan dan cerita manis di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring.

"Paling berkesan waktu angkat trofi juara ISL bersama Persib Bandung di Jakabaring pada 2014.

Itu momen spesial yang tak bisa dilupakan. Awal karir jadi bagian juga juara di Palembang. Ada cerita manis di Jakabaring,” kata mantan striker PSIM. (Abdul Hafiz)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved