Bernyanyi Bersama dalam Kelompok Paduan Suara Sangat Rentan Terhadap Genjotan Penularan Virus Corona
Dalam kajian itu, Lovat juga akan meminta respondennya untuk mengisi kuisoner tentang bagaimana peribadatan mereka berubah sejak pandemi berlangsung
Ia juga akan memasukkan responden yang berjanggut dan brewok serta yang tak memiliki rambut di wajah.
Lovat akan meminta responden penelitiannya bernyanyi dalam volume suara yang berbeda.
Dari situ dia akan menghitung perbedaan aerosol dan droplet yang mereka keluarkan.
"Pandemi Covid-19 secara drastis mengubah rutinitas ibadah masyarakat, baik harian maupun mingguan.
Pandemi ini berdampak pada aktivitas ibadah, sesi diskusi antarkelompok atau bahkan bernyanyi," kata Lovat.
"Penelitian kami bertujuan menunjukkan bagaimana praktik beribadah telah berubah dan menemukan risiko penyebaran seperti apa yang muncul ketika mereka bernyanyi, bersenandung, dan saat tidak memakai masker."
• New Normal, Inilah 7 Cara Mencegah Penularan Virus Corona di Tempat Kerja: Selalu Menggunakan Masker
Dalam kajian itu, Lovat juga akan meminta respondennya mengisi kuisoner tentang bagaimana peribadatan mereka berubah sejak pandemi berlangsung.
Mereka akan ditanyai tentang keterlibatan mereka dalam ibadah berjamaah dan pengalaman ibadah mereka sejak Maret, ketika pembatasan pertemuan dan perjalanan diberlakukan.
Sekelompok responden akan dipilih untuk bernyanyi, atau bersenandung di depan sinar laser yang terang dan kamera berkecepatan tinggi yang akan mendeteksi tetesan kecil uap air (aerosol) yang terbang ke udara.
Ada bukti bahwa virus corona dapat menyebar melalui partikel-partikel kecil ini.
Adapun cahaya terang akan memungkinkan tetesan tersebut terlihat.
Kamera yang merekam 7.000 gambar dalam setiap satu detik.
"Kami akan memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang yang dapat dan yang tidak semestinya kita lakukan," ujar Lovat.
Michelle Sint, seorang penganut Yudaisme yang terlibat dalam penelitian ini, mengaku tertarik menjadi responden untuk mengetahui apakah aktivitas bernyanyi tidak menjadi medium penyebaran virus corona.
"Ada sesuatu yang sangat menggembirakan saat bernyanyi sebagai komunitas dalam satu suara," ujarnya.