Selama Pandemi Transaksi Digital Nasabah Meningkat, Perbankan Tingkatkan Aspek Keamanan

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) misalnya mencatat hampir 98% transaksi nasabah kini telah dilakukan via digital

Editor: Azwir Ahmad
net
ILUSTRASI 

SRIPOKU.COM, JAKARTA - Meningkatnya transaksi perbankan melalui kanal digital menjadi perhatian kalangan perbankan dalam rangka menjamin keamanan nasabah.

Perbankan di tanah air terus meningkatkan aspek keamanan guna memberikan keamanan lebih buat nasabahnya dalam bertransaksi digital.

“Kami senantiasa berkomitmen menjaga dan mengawasi penggunaan seluruh kanal digital BCA agar dapat berjalan dan memberikan keamanan serta pelayanan yang optimal kepada nasabah,” kata Hera F Harryn, EVP Secretariat & Corporate Communication BCA.

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) misalnya mencatat hampir 98% transaksi nasabah kini telah dilakukan via digital. Sepanjang semester I-2020, platform mobile banking BCA malah telah mencatat pertumbuhan transaksi 30,4% (yoy), sedangkan internet banking tumbuh 5,7% (yoy).

Dalam menjaga keamanan bertransaksi, menurut Hera, perseroan senantiasa menjaga kerahasiaan data pribadi nasabah dan menerapkan sistem sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan oleh otoritas.

Salah satunya via implementasi kode one time password (OTP) yang dihasilkan melalui sistem perseroan. Kode ini berguna misalnya saat nasabah melakukan transaksi via kartu debit, maupun kartu kredit untuk berbelanja secara daring.

“Demi menjaga keamanan, kami mengimbau agar nasabah tidak pernah membagikan nomor kartu debit, kartu kredit, dan kode OTP kepada pihak manapun,” sambung Hera.

Bank jumbo lainnya yaitu PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) bahkan memiliki sistem anti fraud guna meminimalkan tindakan kecurangan dalam transaksi digital nasabahnya. “Kami telah memiliki Fraud Risk Management System (FRMS) untuk mendeteksi adanya Fraud,” kata Diretur IT dan Operasional Bank Mandiri Rico Usthavia Frans pada KONTAN.

Adapun bank berlogo pita emas ini telah mencatat 4,7 juta nasabahnya yang telah memanfaatkan platform digitalnya. Sampai semester I-2020, ada 114,4 juta transaksi yang dikelola perseroan senilai Rp 129,6 triliun.

Tak cuma dilakukan sendiri, perseroan juga turut mengandalkan kerja sama dengan beberapa pihak untuk mendukung keamanan bertransaksi. Misalnya dengan Visa untuk mengimplementasikan kartu kredit teknologi nirsentuh atawa contactless saat bertransaksi secara fisik di merchant-merchant perseroan.

Subsidi Gaji Karyawan Tahap 4 Ditransfer ke Semua Rekening BRI, BNI, BCA, Bagaimana yang Tertunda?

Bank Sumsel Babel Miliki Aplikasi Mobile Banking, Permudah Transaksi Perbankan, Cukup Lewat HP

Kronologis Ditangkapnya Dua Tersangka Spesialis Pemalsu Identitas Nasabah Bank Daerah

Kartu kredit nirsentuh disebut Senior Vice President Credit Card Group Lila Noya dapat mengurang risiko penyalahgunaan kartu kredit, sebab saat bertransaksi, pemegang kartu kredit Bank Mandiri tak perlu menyerahkan kartu kredit kepada petugas merchant.

“Saat ini kami sudah menerbitkan 250.000 kartu kredit contactless, sampai akhir tahun kami menargetkan bisa menerbitkan 400.000 kartu,” kata Lila belum lama ini.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved