MotoGP 2020

Alasan Adik Valentino Rossi Legawa Ditinggal Rival-rivalnya Duluan ke MotoGP

Marini menorehkan tiga kemenangan dan dua hasil podium lain pada musim ini. Dia telah mengoleksi 150 poin, unggul 20 poin dari Enea

Editor: Adrian Yunus
twitter.com/YamahaMotoGP
Momen Valentino Rossi (kanan) saat merayakan kemenangan Maverick Vinales (Kiri) pada MotoGP Malaysia 2019, Minggu (3/11/2019) 

SRIPOKU.COM - Luca Marini tidak kecewa jika gagal mengikuti jejak kakaknya, Valentino Rossi, untuk tampil di MotoGP pada musim depan.

Musim 2020 menghadirkan momentum besar bagi Luca Marini untuk mencatatkan namanya sebagai juara dunia dari ajang MotoGP.

Luca Marini tengah memimpin perburuan gelar juara Moto2 setelah menjadi pemuncak klasemen sementara sejak seri balap kelima.

Marini menorehkan tiga kemenangan dan dua hasil podium lain pada musim ini. Dia telah mengoleksi 150 poin, unggul 20 poin dari Enea Bastianini sebagai rival terdekat.

Ukir 250 Gol untuk Real Madrid, Benzema Dekati Cristiano Ronaldo hingga Raul Gonzalez

Jelang Piala Dunia, Stadion Bumi Sriwijaya Dibongkar, Sriwijaya FC Ngungsi ke Stadion Atletik Luar

Khabib Nurmagomedov Tak Mau Berdarah-darah saat Melawan Justin Gaethje di UFC 254

Titel juara dunia Moto2 tentu akan menjadi tiket berharga bagi Marini untuk naik ke kelas premier. Namun, nasib Marini tak seberuntung rival-rivalnya.

Sementara masa depan Marini masih tanda tanya, dua pesaingnya di Moto2 lebih dahulu mendapatkan tempat di kelas MotoGP.

Enea Bastianini tinggal selangkah lagi bergabung dengan Avintia Racing. Bastianini akan merapat ke Avintia dengan kontrak resmi dari Ducati.

Jorge Martin (peringkat kelima) malah lebih beruntung karena talentanya sudah tercium Ducati sejak awal musim.

Martinator resmi menjadi rider tim satelit Ducati, Pramac Racing, pada musim 2021. Dia akan menjadi rekan satu tim juara Moto2 dua kali, Johann Zarco.

Luca Marini bukannya tanpa harapan.

Akademi pembalap VR46 tengah mengupayakan Marini untuk bisa bergabung dengan Avintia Racing pada MotoGP musim depan.

Marini disebut akan mengambil alih posisi Tito Rabat. Adapun keputusan akhir akan ditentukan oleh Rabat yang memegang kontrak dengan Avintia hingga tahun depan.

Marini sendiri mengaku tidak masalah jika harus menunda mimpi untuk berkompetisi bersama pembalap-pembalap elite di MotoGP.

"Akan sangat menyenangkan bisa naik ke MotoGP, juga akan menyenangkan untuk mendapat kesempatan bersama tim dan motor yang bagus," kata Marini, dilansir dari GPOne.

"Jika ini tidak memungkinkan, saya akan melakoni setahun lagi di Moto2. Setidaknya saya senang berada di Moto2, ini sebuah kategori yang bagus."

Halaman
12
Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved