Profil Pelaku Vandalisme di Mushala Darussalam, Masih Berusia 18 Tahun, Ternyata Ini Motifnya
Profil pelaku vandalisme di Mushala Darussalam, Kecamatan Pasar Kemis, Tangerang, Banten diamankan petugas.
SRIPOKU.COM -- Profil pelaku vandalisme di Mushala Darussalam, Kecamatan Pasar Kemis, Tangerang, Banten diamankan petugas.
Terduga pelaku yang berinisial S itu rupanya masih berusia 18 tahun.
Berdasarkan keterangan polisi, S juga tinggal tak jauh dari mushala.
Rumahnya hanya berjarak sekitar 50 meter dari lokasi kejadian.
Ia ditangkap di rumahnya, Perumahan Villa Tangerang Elok, Pasar Kemis.
S sendiri telah mengakui perbuatannya melakukan vandalisme di Mushala Darussalam pada penyidik.

• Jenderal Gatot dan Dandim Adu Mulut: Pemicunya Peziarah TMP Kalibata Dibatasi 30 Orang
• Peluang Untuk Mendapatkan BLT UMKM Rp 2,4 Juta Masih Terbuka, Berikut Cara Pendaftarannya
• 3 Tanaman Hias yang Kini Diburu Masyarakat, Awas Jangan Salah Pilih Ini Dia Penampakannya
Corat-coret dinding dan sobek Al Quran
Warga sekitar lokasi kejadian awalnya dihebohkan dengan aksi vandalisme di Mushala Darussalam, Selasa (29/9/2020) sore.
Sebuah video menunjukkan kondisi mushala tersebut.
Selain dinding, coretan juga terdapat di papan tulis, lantai, hingga sajadah.
Di bagian lain terdapat dua Al Quran.
Satu Al Quran tampak disobek dan satu lainnya dicoret dengan tanda silang.
"Ini dimulai jam berapa, waktu jam 12 belum ada seperti ini," kata seseorang dalam video itu.
"Awal masuk itu Wawan, Wawan masuk ke sini sudah dengan kondisi sudah dicoret-coret."
"Ini alasannya, motifnya apa saya tidak tahu, begitu saya mau (shalat) ashar, dan Wawan pun enggak mau azan karena kondisi seperti ini," ujar orang tersebut.
Motif didalami
Setelah kejadian itu, polisi menangkap terduga pelaku berinisial S.
"Berdasarkan hasil olah TKP, pemeriksaan saksi-saksi, dan alat bukti yang ada."
"Alhamdulillah sekitar jam 19.30 WIB polisi berhasil amankan satu orang berinisial S di rumahnya," tutur Kapolresta Tangerang Kombes Ade Ari Syam Indardi.
"Saat ini pelaku sudah dibawa ke Polresta Tangerang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," ujar Ade.
Adapun Mushala Darussalam kini telah dibersihkan dan digunakan kembali untuk shalat berjemaah.
Beraksi di dua mushala

S ternyata mengaku tidak hanya beraksi di satu mushala, tetapi ia juga melakukan hal yang sama di mushala lainnya.
"Setelah keluar dari TKP pertama, S melanjutkan aksinya di mushala kedua yang berjarak lebih kurang 400 meter dari lokasi pertama," kata Kapolres.
Di sana, S merusak kabel peralatan pengeras suara.
"Itu juga digunting kabel peralatan sound system," kata Ade.
Pelaku meyakini yang dilakukannya benar
Kepada penyidik, S mengaku hanya sendirian melakukan aksi tersebut.
Menurut keterangan S pada polisi, ia merasa tindakan yang dilakukannya adalah hal yang dibenarkan.
"Pelaku meyakini apa yang dia lakukan adalah suatu hal yang benar berdasarkan pemahamannya," tutur Kapolres.
Namun, sejauh ini, keterangan yang diberikan oleh S selalu berubah-ubah.
"Faktanya tersangka melakukan ini sendiri tanpa ada suruhan dari siapapun."
"Fakta sampai saat ini akan kita dalami dan kembangkan lagi."
"Kita berbicara fakta menit per menit, tidak boleh berandai-andai," kata Ade.
Polisi pun menggandeng sejumlah saksi ahli seperti ahli bahasa, ahli agama dan psikolog untuk memeriksa kejiwaan S.
Kelompok Anarko yang Lakukan Vandalisme di Tangerang

Aksi vandalisme di Tangerang juga pernah jadi pusat perhatian pada bulan April 2020 lalu.
Polisi menjelaskan bahwa aksi vandalisme itu dilakukan oleh kelompok anarko.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sujana mengatakan, para pelaku vandalisme, Rizky, RH dan RJ memiliki peranan masing-masing dalam kelompok tersebut saat beraksi di kawasan Kota Tangerang.
"Dari 2 orang ini (RH dan RJ) mempunyai peran selama di kelompok (Anarko) tersebut," kata Nana di Polda Metro Jaya, Sabtu (11/4/2020).
Nana menjelaskan, para pelaku menjalin komunikasi melalui telegram yang dibuat oleh RH.
Sedangkan RJ merupakan admin dari telegram bernama Lion John pada kelompok Anarko.
"Untuk Rizky peran membuat grup WA (WhatsApp) dan admin telegram grup Anarko."
"Kedua orang ini (RJ dan Rizky) merupakan adminnya."
"Grup Anarko ini tidak menunjuk pemimpin, tapi admin yang menjalankan," papar Nana.
Setelah komunikasi dilakukan, para pelaku baru menjalankan aksinya dengan membuat tulisan provokatif dengan cat semprot.
"Kemudian mereka yang menulis 'Kill The Rich' kemudian juga tulisan tadi yaitu 'sudah krisis saatnya membakar'," ucapnya.
Sebelumnya, Kepolisian Polda Metro Jaya dan Polres Metro Tangerang Kota berhasil menangkap pelaku vandalisme yang tergabung dalam kelompok Anarko di salah satu cafe di kawasan Tangerang, Jumat (10/4/2020) malam.
Mereka melakukan coretan dengan tulisan provokatif yang tersebar sedikitnya di empat lokasi kawasan Tangerang.
Ada tiga coretan yang dilakukan para pelaku yakni 'kill the rich' atau bunuh orang-orang kaya, 'sudah krisis, saatnya membakar' dan 'mau mati konyol atau mati melawan'.
Diketahui, kelompok Anarko selama ini cukup dikenal dengan aksinya melakukan vandalisme.
Kelompok tersebut tersebar di beberapa wilayah seperti Jakarta, Bandung dan beberapa koya yang masuk dalam Pulau Jawa.