Diduga Kebal, Pasukan ABRI Bengong Anggota PKI tak Mempan Ditembak Mati, Tewas Usai Jawab Satu Kata

Peristiwa di luar nalar ini berawal saat pemerintah mengerahkan pasukan ABRI untuk melakukan pembersihan sisa-sisa PKI tahun 1948.

Editor: Fadhila Rahma
Kompas.com
Suasana pada peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun 1989. Monumen Pancasila Sakti dibangun di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur. 

Juga, mahasiswa simpatisan PKI menggelar demonstrasi di Malioboro dan tempat strategis di Jogja.

Bahkan, saat Comite Central (CC) PKI DN Aidit menyinggung HMI, itu membuatnya semakin tersinggung.

Hingga puncaknya saat G30 S PKI terjadi, Burhan ikut terjun dan melakukan perlawanan pada PKI.

Sebagai staf dalam Laskar Ampera Aris Margono dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia, Burhan memiliki lisensi untuk membunuh "License to kill".

Setidaknya ada 10 orang yang diberi pistol dan dilatih.

Mereka diberi pistol berjenis FN, lalu, Burhan seringkali datang ke markas Kostrad yang bertempat di Gedung Wanitatama, Yogya untuk minta peluru.

Dia beroperasi di daerah Luweng, Gunungkidul, kemudian Klaten.

Ketika mengeksekusi pada malam hari, para terksekusi ditutup matanya kemudian didorong dari tebing ke aliran sungai yang mengalir ke pantai selatan Jawa.

Kemudian, di Kaliwedi sebelah barat Klaten, sebelum melakukan eksekusi warga membuat parit sepanjang 100 hingga 200 meter untuk menaruh anggota PKI dan simpatisannya. (Putra Dewangga Candra Seta)

Tautan: https://manado.tribunnews.com/2020/09/30/kisah-anggota-pki-tak-mempan-peluru-abri-tewas-se telah-jawaban-satu-kata-diduga-kebal-terbuka?page=4

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved