Diduga Kebal, Pasukan ABRI Bengong Anggota PKI tak Mempan Ditembak Mati, Tewas Usai Jawab Satu Kata

Peristiwa di luar nalar ini berawal saat pemerintah mengerahkan pasukan ABRI untuk melakukan pembersihan sisa-sisa PKI tahun 1948.

Editor: Fadhila Rahma
Kompas.com
Suasana pada peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun 1989. Monumen Pancasila Sakti dibangun di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur. 

Namun, ia tak mati.

Mayor Kemal Idris yang menjadi komandan Batalyon Kala Hitam bingung mendapati hal ini.

Seorang komandan peleton (Danton) anak buahnya lantas bertanya.

"Ada apa Mayor?"

"Itu tawanan minta mati," tukas Kemal.

Danton tersebut lantas mengambil pistolnya dan menempelkan di kening tawanan tersebut.

"Klik-klik"

Pistol tak mau menyalak padahal peluru masih penuh.

Dua kali Danton mengulangi, namun hasilnya sama pistol tak mau meletus.

"Kamu punya ilmu ya?" tanya sang Danton.

"Tidak.." seloroh si tawanan.

Kali ini pistol dikokang dan ditempelkan lagi ke kening tawanan.

Pelatuk ditarik dan suara tembakan pun menggema

Sejurus kemudian tawanan terjengkang ke belakang langsung mati.

"Rupanya, jawaban "Tidak" dari sang jagoan merupakan kunci pelepasan ilmu kebalnya sehingga dia mati sesuai permintaannya." ungkap Mayjen TNI (Purn) Rachwono yang ikut dalam Batalyon Kala Hitam saat menumpas sisa-sisa kekuatan PKI Madiun seperti dikutip dalam dokumen pribadinya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved