Agar Anak tak Dihina Banyak Orang, Ayah Sejati Ini Rahasiakan Pekerjaannya, Bikin Netizen Terenyuh
Namun usaha kerasnya yang mati-matian menutupi pekerjaannya kepada sang anak tercinta, menjadi kisah yang sempat membuat netizen Negeri India gempar
SRIPOKU.COM, BATAM -- ini sebuah kisah mengharukan.
Telah membikin hari dan banyak neti zen terenyuh setelah membaca kisah perjuangan seorang ayah.
Ya, seorang ayah dari India.
Pria bernama Idris tersebut bukanlah seorang prfesional atau pekerja kantoran.
Namun usaha kerasnya yang mati-matian menutupi pekerjaannya kepada sang anak, menjadi kisah yang sempat membuat netizen India gempar.
• Buruh Harian Lepas di Palembang Ini Terima Hadiah Rumah dari Toramoka, Anggap Rezeki Si Buah Hati
Ia hanyalah seorang tukang bersih-bersih yang mengaku kepada anaknya sebagai buruh.
Ismail (62) buruh angkut di Pelabuhan Tarempa.
Semenjak kapal tak masuk ke Pelabuhan, penghasilannyapun tak ada.
Siapa pun, seorang ayah akan rela melakukan apa saja demi melihat masa depan anak-anaknya lebih cerah darinya.
"Saya tidak pernah memberitahu anak-anak saya apa pekerjaan saya sebenarnya.
Saya tidak ingin mereka merasa malu karena saya," ungkap seorang ayah dalam sebuah postingan viral di media sosial Facebook.
Ayah asal India ini merahasiakan pekerjaannya dari anaknya, namun berusaha keras mengumpulkan uang demi membiayai pendidikan mereka.
Kisah ini membuat banyak netizen tersentuh.
• Buruh Harian Lepas Ini Dapat Hadiah Rumah dari Undian Sruput Rejeki Toramoka 2019
Diunggah oleh fotografer jurnalis GMB Akash sekitar tahun 2017 lalu, kisah pria ini telah dibagikan lebih dari 156 ribu kali di Facebook dalam waktu tiga bulan.
Dalam postingan tersebut, Idris, berbicara tentang kesulitannya menyembunyikan pekerjaan dari anak-anaknya.
Ia berkata pada anaknya bahwa ia adalah seorang buruh.
Namun, ia sebenarnya adalah tukang bersih-bersih.
Idris bahkan mandi di toilet umum sebelum pulang ke rumah.
Dengan begitu, tubuhnya tidak terlalu kotor dan bau sehingga anaknya tidak curiga apa pun.
Ia mengumpulkan uang hasil kerja kasarnya itu demi membiayai pendidikan sang anak.
"Saya ingin mereka berdiri dengan hormat di depan orang-orang.
Saya tidak pernah mau orang lain memandang rendah anak saya seperti mereka memandang rendah pada saya."
"Orang-orang selalu mempermalukan saya," ungkap Idris.
Namun, suatu hari, rahasia Idris terbongkar.
Hari itu adalah hari terakhir pembayaran biaya kuliah anaknya.
Namun, ia tak punya cukup uang.
Sang anak terancam tak bisa kuliah.
Beruntung, bantuan dari teman-teman sesama petugas kebersihan datang memberikan upah mereka hari itu.
Tentu saja pada awalnya Idris menolak.
Tetapi teman-temannya berkata, "Tidak apa-apa kami kelaparan hari ini, tapi anakmu harus melanjutkan kuliahnya."
Idris pun menerima uang dari teman-temannya.
• Buruh Harian Lepas di Palembang Ini Terima Hadiah Rumah dari Toramoka, Anggap Rezeki Si Buah Hati
Saat itu, ia pulang ke rumah tanpa mampir ke tempat pemandiam umum.
Ia ingin pulang sebagai petugas kebersihan dan membiarkan anaknya melihat.
Menakjubkan, semua hasil kerja kerasnya terbayarkan.
Anaknya akan segera menyelesaikan kuliahnya.
Anak-anaknya juga bekerja paruh waktu demi membantu perekonomian keluarga.
Idris kemudian mengakhiri ceritanya dengan berkata, "Sekarang saya tak pernah merasa sebagai pria miskin lagi.
Siapa pun yang memiliki anak-anak seperti itu, bagaimana bisa ia merasa miskin."
Artikel ini pernah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Tak Ingin Buat Anaknya Malu, Pria Ini Rahasiakan Pekerjaannya, Hingga Suatu Hari Kebenaran Terungkap"