Bahtera Sriwijaya Penyambung Sumsel & Babel Tunggu Ijin Pusat, Pemkab OKI Diminta Segera Bergerak

Provinsi Sumatra Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung direncanakan akan segera terhubung melalui jembatan yang memiliki panjang 15 kilometer

Penulis: Jati Purwanti | Editor: Refly Permana
sripoku.com/jati
Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (PUBM-TR) provinsi Sumsel, Darma Budhy 

Laporan wartawan Sripoku.com, Jati Purwanti

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Provinsi Sumatra Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung direncanakan akan segera terhubung melalui jembatan yang memiliki panjang 15 kilometer yang diberi nama Bahtera Sriwijaya.

Proyek pembangunan kedua jembatan ini pun telah disepakati oleh kepala daerah provinsi masing-masing.

Adapun lokasi tapak jembatan tersebut, yakni di Desa Tanjung Tapa, Kecamatan Tulung Selapan di Kabupaten OKI dan Desa Sebagin di Kabupaten Bangka Selatan.

Pernah Dipenjara, Bagaimana Doni Anggota DPRD Palembang Bisa Lolos Nyalon Legislatif, Ini Kata KPU

Sebelumnya, ada tiga pilihan alternatif lokasi pembangunan jembatan ini.

Namun, akhirnya pilihan jatuh ke alternatif ketiga karena dinilai lebih efisien dari segi jarak tempuh jembatan ke gerbang tol Kayuagung, OKI, yang hanya berjarak 145 km.

Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (PUBM-TR) provinsi Sumsel, Darma Budhy, mengatakan proyek pembangunan jembatan yang menelan anggaran Rp 15 triliun ini telah diajukan ke pemerintah pusat dan didorong menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN).

Sukartini Minta Pendamping Hidup Lesty Lelaki yang Bertanggung Jawab, Sudah ada Pertemuan Keluarga!

"Mudah-mudahan proyek jembatan ini akan terlaksana karena ini dibiayai Kemen PUPR. Kemudian, kalau jadi PSN bisa dipercepat kalau merupakan PSN kita bisa proses AMDAL dan izin lingkungan," ujarnya, Kamis (24/9/2020).

Saat ini jembatan ini tengah dalam persiapan studi kelayakan (feasibility study) di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, untuk kepastian pembangunannya belum tahu karena masih diajukan," jelas dia.

Budi pun meminta Pemkab OKI untuk mempercepat proses pembebasan lahan agar proyek jembatan ini segera bisa dilaksanakan.

KECELAKAAN di KM 7 Dekat Punti Kayu Palembang, Pengendara Motor Diduga Mabuk, Ini Kronologinya!

"Jangan nanti ini sudah jadi, pemerintah pusat oke, ternyata kendalanya lahan. Persoalan lahan ini yang sering berlarut-larut," tambah dia.

Budi menyebutkan, dengan adanya jembatan ini nantinya jarak tempuh Palembang ke Kepulauan Bangka Belitung hanya memakan waktu 45 menit saja.

Selama 30 menit pengendara akan melintasi tol ke gerbang tol OKI, kemudian membutuhkan waktu sekitar 10 -15 menit untuk melintasi jembatan.

"Motor juga bisa lewat jembatan ini. Ada semacam tol khusus untuk sepeda motor," ujar dia.

Doni Oknum Anggota DPRD Palembang Ditangkap BNN, 2013 Ada Nama Doni timur Jalani Sidang Narkoba

Dengan adanya jembatan ini pun provinsi Sumsel diuntungkan karena akan ada pembukaan lahan sepanjang Tanjung Tapak menuju Kayuagung.

"Pasti daerah ini bisa lebih maju dari sekarang karena daerah ini kondisinya lahan gambut. Nantinya akan ada kota baru seperti Merak yang sepanjang jalan menuju jembatan," kata Budi.

Gubernur Sumsel, Herman Deru, melaui keterangan resmi pekan lalu, berharap proyek jembatan yang akan dimulai pada tahun 2024 sudah ada progres pelaksanaan pembangunannya.

Dia menyakini, hadirnya jembatan ini nantinya akan membuat wilayah gambut di Kabupaten OKI kian terbuka dan mendorong datangnya banyak investor dikawasan itu.

Pakaiannya Kini Bak Remaja, Penampilan Muzdalifah Dipuji Fadel Islami Habis-habisan, Berubah Drastis

Terlebih, dengan telah dioperasionalkannya tol trans Sumatera penghubung Palembang-Kayu Agung- Lampung tentunya akan berdampak positif dengan kemajuan sektor ekonomi bagi Provinsi Sumsel dan Provinsi Kepulauan Babel.

Menurut dia, Sumsel paling diuntungkan dengan adanya jembatan tersebut karena komoditas dari Sumsel akan lebih banyak yang bisa didistribusikan ke Bangka.

"Begitu juga sebaliknya, produk dari Bangka ini dengan gampang dibawa ke luar hingga ke pulau Jawa. Termasuk bagi sektor pariwisata," terang Deru.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved