Teater Potlot
Teater Potlot Selalu Bersikap Terbuka dan Melibatkan Para Ahli dalam Setiap Proyek yang Dikerjakan
Tahun 1992-1994 mementaskan beberapa naskah sepert Lysistrata karya Aristophanes(Palembang-Jambi), Jakatarub karya Akhdiat di Ouditorium RRI Palembang
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Teater Potlot lahir di kampung kota, kawasan Trikora, Lorok Pakjo Palembang, 15 Juli 1985.
Diprakarsai anak muda yang awalnya berkumpul dalam wadah karang taruna.
Kegiatan dimulai dengan studi naskah drama klasik antara lain Oedipus di Kolonus dan Antigon karya Sophokles.
Kemudian bersama TVRI Palembang, memproduksi beberapa drama dan musik.
Produksi awal Teater Potlot, mengangkat naskah Wong-Wong karya Anwar Putra Bayu, dilanjutkan dengan Kursi, juga karya Anwar Putra Bayu.
Tahun 1992-1994 mementaskan beberapa naskah antara lain Lysistrata karya Aristophanes (Palembang-Jambi), Jakatarub karya Akhdiat di Ouditorium RRI Palembang (1992).
• Video Komunitas Netra Mandiri Berlatih Teater dan Musik
Tahun 1994 hingga tahun 2000, Teater Potlot mulai mengubah bentuk dan orientasi teaternya dengan lebih banyak mementaskan karya-karya sendiri.
1. Bonseras (Bonek Setengah Waras) karya Conie Sema – Lampung-Jambi-Palembang (1993-1994).
2. Aku Namakan Lysistrata karya T. Wijaya, Pasar Seni Bandar Lampung 1994.
3 Sebungkus Deterjen Hari Ini karya Conie Sema – Jambore Teater, Cibubur 1994.
4. Lydiadan Godot Belanja Gula-Gula karya T. Wijaya, Studio Oncor Jakarta 1994.
5 5O Tahun Ikan Asin dalam Kaos Kaki karya T. Wijaya, Studio Oncor Jakarta 1995.
6 Sandal Teklek di Muria karya T. Wijaya, Gedung PMKRI Jakarta 1995.
7 Orang-Orang Barunta karya Conie Sema, pentas keliling di tujuh kabupaten di Lampung (kolaborasi dengan Teater Satu Lampung) 1999, kerjasama dengan USAID.
8. Hutan Geribik karya Conie Sema, pentas keliling 50 desa konflik di Lampung 2000 kerjasama dengan USAID.
• 13 Oktober, Teater Potlot-SAU Dance Pentaskan Live Streaming Rahim Sungai Musi Via Platform Youtube