Alat Musik Rapai
Rapai Aceh Kini Makin Diminati, Tembus ke Berbagai Negara Seperti Australia, Malaysia, AS dan India
Guna menghasilkan kualitas suara bagus, kulit yang digunakan untuk membalut Rapai kulit kambing betina. “Kalau jantan itu kurang bagus,” kata Junaidi
SRIPOKU.COM, ACEH - Adalah Junaidi Hanafiah (41).
Kala itu dia membawa lima Rapai (alat musik tradisional Aceh) itu ke kompleks museum.
Tak berharap banyak.
Pria asal Desa Blang Weu Panjo, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe itu ingin mengenalkan cara membuat Rapai bagi generasi muda.
Ada satu set mesin pembuat Rapai terpajang.
Lengkap dengan kayu Merbo sebagai lingkarannya.
Di situlah dia mempraktikkan cara mengikis bongkahan kayu menjadi lingkaran bulat.
• Alat Musik Serune Kalee dari Aceh Mulai Digunakan Pada Masa Peperangan Aceh dengan Pihak Belanda
Junaidi mulai membuat Rapai sejak tahun 2012 lalu.
Dengan mendirikan usaha kerajinan-Jambo Tuha—di rumahnya.
Sepanjang itu pula dia menekuni kerajinan itu.
Hubungannya dengan pemain perkusi lintas negara mulai terbina.
Dia menjual Rapai ke Australia, Malaysia, India dan Amerika Serikat.
“Mereka sebut ini perkusi.
Di Aceh ini Rapai.
Saya dihubungi via handphone jika mereka pesan.