Ini Resep Odading Mang Oleh yang Viral di TikTok, Kue Goreng Khas Bandung yang Bisa dibuat Sendiri!

Diketahui, Kue Odading ini memiliki cita rasa yang sedikit manis, bentuknya menyerupai bantal, persegi dan agak bulat.

Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
Kolase/TikTok
Odading, Kue Goreng Khas Bandung 

SRIPOKU.COM - Makanan khas Bandung, Odading ini sedang hangat jadi perbincangan warganet.

Ya, Odading mendadak viral sejak video penjualnya bernama Mang Sholeh yang promosi dengan kata-kata kasar dan nyeleneh ditambah nada ngegas.

Sosok yang mempromosikannya lewat video jenaka adalah Ade Londok.

Berkat viralnya video tersebut, odading Mang Oleh jadi kebanjiran pembeli.

Inilah 8 Penyebab Rambut Rontok: dari Keturunan, Perubahan Hormonal hingga Penurunan Berat Badan

Bahkan, pembeli harus rela mengantre untuk mendapatkan odading Mang Oleh di Jalan Baranang Siang.

Mereka mengantre sampai puluhan meter demi membeli odading Mang Oleh.

Diketahui, Kue Odading ini memiliki cita rasa yang sedikit manis, bentuknya menyerupai bantal, persegi dan agak bulat.

Odading terbuat dari adonan tepung terigu, telur, dan gula pasir.

Melansir dari Kompas.com, odading memiliki tekstur yang lebih padat dan rongga udaranya kecil daripada cakwe.

Itu terbentuk lantaran odading menggunakan sedikit baking soda.

“Odading ini adonannya memang seperti roti, tapi orang sering kali memasukkan baking soda ke dalamnya supaya teksturnya ada seratnya dan bagian dalamnya sedikit lembap,” kata Executive Chef GH Universal Hotel Bandung sekaligus Ketua Indonesian Chef Association Jawa Barat, Anton Kuswendi.

Di Jawa Barat, odading biasanya dijual oleh pedagang kali lima yang menggunakan gerobak.

Oleh karena itu, penjual odading banyak ditemui di pinggir jalan.

Nah bagi kalian yang didaerah maupun kotanya tak terdapat kue Odading ini.

Tenang, Sripoku.com akan memberikan resepnya, dan mudah untuk dibuat di rumah, dirangkum dari Tribunnews.com.

Nama-Nama Bupati Muba dari Masa ke Masa, Mantan Gubernur Sumsel Alex Noerdin Pernah Jadi Bupati Muba

Bahan-bahan:

  • 2 butir telur
  • Minyak goreng secukupnya
  • 1/2 sdt garam halus
  • 200 gr gula pasir
  • 1/2 kg tepung terigu
  • 1 gelas air hangat (200 ml)
  • 2 sdm ragi instant

Langkah-langkah:

1. Pertama, silakan campurkan bahan-bahan utamanya.
Bahan utama yang dimaksud adalah tepung terigu, gula pasir, garam, hingga ragi instant.
Campurkan bahan-bahan tersebut ke dalam satu wadah, kemudian aduk dan campur hingga merata.

2. Kocok telur.
Tambahkan telur yang telah dikocok itu ke adonan.
Aduk hingga merata.

3. Sedikit demi sedikit, tuangkan air ke dalam adonan.
Sembari menuangkan air, adonan harus terus di-uleni.
Lakukan proses itu sampai adonan kalis.

4. Setelah itu, tutup rapat wadah adonan.
Biarkan selama sekitar 30 menit atau kira-kira sampai mengembang.

5. Langkah berikutnya, silakan ambil sedikit demi sedikit adonan, bentuk jadi seperti bantal.
Atau, Anda bisa membentuk adonan odading itu sesuai selera.
Lakukan sampai semua adonan di dalam wadah habis.

6. Panaskan minyak orang dalam api sedang.
Jika minyak goreng sudah mulai panas, silakan masukkan adonan-adonan kecil odading yang telah dibentuk tadi.
Disarankan agar odading terendam minyak agar tingkat kematangan merata.

Jika sudah, angkat dan tiriskan.
Odading pun siap disajikan dan disantap.

Melansir Tibun Lifestyle, Odading Mang Oleh yang bernama resmi Mang Sholeh ini sudah menjadi jajanan khas yang bisa didapat di sekitar Pasar Kosambi, sejak puluhan tahun lalu.

Odading Mang Oleh menjadi viral setelah beredar video endorse atau review dari seseorang yang berjuluk Ade Londok, di media sosial. Videonya beredar di Twitter sampai Instagram.

Suara yang berapi-api atau ngegas bahkan jadi tren kemudian digunakan dalam suara latar oleh para pengguna TikTok.

"Odading Mang Oleh, rasanya seperti anda menjadi Iron Man. Belilah odading Mang Oleh, ," kata Ade Londok dalam video yang beredar tersebut.

Penuturannya yang berapi-api dan terkesan lucu ini pun membuat orang yang menonton videonya jadi penasaran dengan odading Mang Oleh. Akhirnya, orang pun semakin banyak yang berdatangan membeli odading Mang Oleh.

Tidak hanya ibu-ibu yang baru berbelanja dari Pasar Kosambi seperti biasanya, kini muda-mudi, pegawai kantoran, sampai wisatawan pun ngantre untuk membeli odading Mang Oleh.

Banyak di antaranya yang berselfie dengan latar gerobak Mang Oleh atau membuat konten video, untuk diposting di akun media sosial pribadinya.

Saat ditemui di tempat jualannya, Mang Oleh mengatakan sebelum video tersebut viral empat hari lalu, biasanya hanya membuat cakue dan odading dengan 25 kilogram tepung terigu.

Namun kini, bisa menghabiskan sampai 120 kilogram terigu seharinya.

Untuk menjaga protokol kesehatan tetap berjalan, katanya, ia menambah satu gerobak lagi supaya bisa dengan aman melayani pembeli, sekaligus untuk meningkatkan ruang produksinya.

"Saya sendiri sudah berjualan odading sejak 1987, terus tahun 90-an pindah ke lokasi sekarang. Dulu yang terkenalnya cakue, sekarang odading sama cakue sama-sama terkenal, sejak ada video viral itu dari Ade Londok," kata pria yang akrab disapa Mang Oleh ini, Selasa (15/9/2020).

Menguat, Nilai Tukar Rupiah Hari Kamis 17 September 2020 di 5 Bank Besar Indonesia

Rahasia Agar Tetap Lezat

Mang Oleh mengatakan selain terigu, bahan utama yang digunakan untuk membuat odadingnya adalah soda kue, mentega, ragi, gula, dan minyak.

Sedangkan untuk membuat cakue, gula diganti dengan garam.

"Saya berusaha mempertahankan resep dari dulu sampai sekarang. Kualitas bahan dan kesehatannya dijaga. Harga juga tidak naik sejak lima tahun lalu, Rp 1.500 satunya. Syukurlah sekarang jadi banyak yang datang," katanya.
Seorang pembeli asal Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung, Hana Zainab (28), mengatakan dia dan keluarganya biasa membeliodading dan cakue Mang Oleh sejak bertahun-tahun lalu.

Biasanya dia membeli cakue dan odading ini setelah berbelanja di Pasar Kosambi.

"Jadi ramai ya ini karena viral. Saya kalau ke Kosambi memang sukanya beli ini. Rasa cakue sama odadingnya emang enak, apalagi cakuenya, pake sausnya. Rasanya enggak pernah berubah," kata Hana.

Hana mengatakan di sekitar Pasar Kosambi memang banyak jajanan enak, mulai dari kupat tahu, lontong padang, sampai kue balok.

Rasa makanan yang tidak berubah sejak dulu inilah, yang dinilainya menjadi penyebab para pelanggan selalu kembali membeli jajanan di sekitar Pasar Kosambi.

Warga Bogor yang juga membeli Odading Mang Oleh, Cecil (25), mengatakan ia sengaja membeli odading ini setelah melihat video dan review mengenai jajanan khas tersebut.

"Sudah dua hari di Bandung, tapi baru beli odading sekarang. Pas lihat ada video yang viral, saya cari lokasinya, ternyata enggak jauh dari hotel tempat saya nginep. Ya beli aja. Enak ya enggak pengar ini odadingnya. Cakuenya juga empuk," katanya.

Cecil mengatakan berbagai pihak memang sudah seharusnya memberi support kepada para pelaku usaha yang terdampak pandemi Covid-19, termasuk para pedagang kecil.

Dengan membeli, katanya, sudah sangat berarti untuk membantu perekonomian mereka.

Diketahui Odading salah satu jajanan tradisional asal Bandung, Jawa Barat kue yang digoreng.

Mungkin daerah-daerah kota lain banyak yang belum tahu apa itu Odading.

Makanan kue odading sebagai jajanan ringan yang hanya ada di kota Bandung dan sekitarnya.

Odading adalah penganan roti yang bahannya antara lain mauripan (pengembang), soda kue, nona sari (pemanis), gula, mentega dan tepung terigu.

Cara pembuatannya, setelah jadi adonan lalu digoreng

Dilansir dari beberapa sumber, nama odading diambil dari kisah sebuah keluarga Belanda yang tinggal di Indonesia.

Saat itu, anak dari keluarga Belanda tersebut meminta ibunya untuk membelikan jajanan yang dijual oleh warga sekitar.

Tanpa tahu nama dari jajanan yang dimaksud, anak itu hanya menunjuk-tunjuk ke penjualnya.

Kemudian, sang ibu dan anaknya mendekati si penjual.

Dan begitu membuka dagangannya yang ditutup daun pisang, anaknya langsung menunjukkan kue goreng yang dijajakan.

Lalu, si ibu berkata dalam bahasa Belanda 'O, dat ding' yang artinya 'O yang itu'.

Sejak saat itulah kue goreng tersebut diberi nama odading, karena pada saat itu masyarakat sekitar juga tidak memberinya nama khusus pada jajanan tersebut.

Alasan Warga Tak Pakai Masker di Palembang, Lupa hingga Tidak Tahu, Warga Banyak Pilih Sanksi Sosial

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved