Demo UKT di PGRI Ricuh
BREAKING NEWS: 3 Mahasiswa Universitas PGRI Palembang Dibawa ke Rumah Sakit, Demo Tuntut UKT Turun
Aksi damai yang digelar mahasiswa Universitas PGRI Palembang berujung dengan pemukulan oleh oknum yang diduga petugas keamanan kampus
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Aksi damai yang digelar mahasiswa Universitas PGRI Palembang berujung dengan pemukulan diduga oleh oknum petugas keamanan kampus, Kamis (10/9/2020).
Video kejadian ini tersebar luas di sosial media dan mendapat sorotan tajam dari para netizen.
Presiden Mahasiswa (Presma) PGRI, Obi, mengatakan awalnya aksi menuntut diturunkannya biaya UKT bagi seluruh mahasiswa Universitas PGRI Palembang yang mereka lakukan berjalan lancar.
• Jarang Diketahui, 11 Artis Ini Ternyata Punya Anak Angkat, Ada yang Adopsi Sebelum Menikah!
Namun, suasana berubah tegang ketika oknum diduga petugas keamanan berusaha membubarkan kerumunan dengan cara memukul beberapa orang mahasiswa.
"Pada awal mau aksi dari sekretariat BEM dan berjalan ke gedung rektorat, kami dicegat oleh petugas keamanan.
Tetapi diamankan dengan cara dipukul," ujarnya.
Dikatakan Obi, setidaknya ada 3 mahasiswa yang mengalami luka-luka akibat pemukulan itu.
• Pasca Terapkan New Normal Penyebaran Covid-19 di OKU Kembali Naik
Mahasiswa yang terluka kemudian melakukan visum di RS Muhammadiyah Palembang.
"Saat ini masih dalam kajian terkait sikap kami atas pemukulan yang sudah dilakukan. Apakah akan ada aksi lanjutan atau menuntut ke pihak kepolisian, hal itu masih kami kaji," ujarnya.
Terkait tuntutan agar UKT bagi seluruh mahasiswa PGRI Palembang, Obi mengatakan, upaya tersebut telah dilakukan sejak awal Agustus lalu.
Mahasiswa menuntut agar pihak kampus memberi keringanan bagi seluruh mahasiswa PGRI Palembang tanpa terkecuali dengan menurunkan biaya UKT sebesar 50 persen.
• Warga dan 1 Unit Damkar Berjibaku Padamkan Api di Banding Agung OKU Selatan, 4 Kios 1 Rumah Terbakar
"Aksi damai pertama, dilakukan tanggal 13 Agustus dan dijanjikan akan dijawab sampai akhir sampai Agustus.
Tetapi sampai saat ini, jawaban rektorat tetap sama. Tetap tidak memberikan potongan 50 persen UKT kepada mahasiswa. Untuk itu kami akan terus menggelar aksi sampai tuntutan kami didengarkan," ujarnya.
Obi berujar, hingga saat ini belum ada itikad baik dari pihak kampus terkait aksi pemukulan yang sudah terjadi.
"Belum ada pihak kampus yang menghubungi kami," ujarnya.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, belum ada perwakilan dari Universitas PGRI Palembang yang bisa dihubungi untuk meminta keterangan atas kejadian tersebut.