Berita OKU Timur
Hari Pertama Belajar Tatap Muka, Begini Curhat Orangtua di OKU Timur Saat Antar Anaknya ke Sekolah
Sejumlah orangtua siswa yang bersekolah di wilayah Kabupaten OKU Timur, berduyun-duyun mengantarkan anaknya ke sekolah, Senin (7/9/2020).
Penulis: RM. Resha A.U | Editor: Yandi Triansyah
Laporan Wartawan Sripoku.com, Resha
SRIPOKU.COM, MARTAPURA -- Sejumlah orangtua siswa yang bersekolah di wilayah Kabupaten OKU Timur, berduyun-duyun mengantarkan anaknya ke sekolah, Senin (7/9/2020).
Setelah sebelumnya, Kabupaten OKU Timur, telah mengizinkan sekolah yang ada di wilayahnya untuk menggelar pembelajaran tatap muka di tengah suasana Pandemi.
Pantauan di SD Negeri 1 Martapura, para orangtua masih mengantar anaknya hingga ke kelas.
Selain membekali anaknya masker dan faceshield, tak sedikit pula yang masuk mengecek ruang kelas tempat anaknya belajar.
Salah satu Orangtua siswa, Yuli (36) mengatakan bahwa dirinya cukup senang jika pembelajaran tatap muka kembali digelar.
Sebab, selama ini ia cukup kerepotan saat anaknya belajar di rumah.
• Tiga Sekolah di Kabupaten OKU Timur Pilih Tunda Melakukan Belajar Tatap Muka, Wali Siswa Keberatan
• Tak Boleh Buka Kantin, Salah Satu Syarat Sekolah Boleh Tatap Muka di OKU Timur 7 September nanti
"Kalau untuk itu (Covid-19) ya kita berdoa saja, khawatir itu ada. Tapi saya senang kembali belajar, di rumah repot," ujarnya saat diwawancarai.
Ibu dari anaknya yang duduk di kelas 1 ini mengatakan, saat di rumah anak-anak terkadang tidak fokus saat belajar metode daring.
Bahkan, mereka terlalu banyak bermain di luar.
"Alhamdulillah kalau di sekolah kan mereka belajar dan diawasi guru.
Mudah-mudahan anak bisa menyerap pelajaran dengan baik kembali," jelasnya.
Sementara itu, Kepala SD Negeri 1 Martapura, Nirwana mengatakan bahwa ada perbedaan saat belajar dalam kondisi biasa, dan Pandemi seperti saat ini. Diantaranya, yaitu adanya pengurangan jam belajar.
"Jadi siswa pulang pukul 09.00 untuk kelas kecil (kelas 1 - 3 SD), sedangkan untuk kelas besar (kelas 4 - 6 SD) pulang jam 09.20," ujarnya saat diwawancarai.
Ia mengatakan, yang dikurangi itu ialah jumlah pertemuan dan jumlah mata pelajaran.
Sedangkan untuk durasi per mata pelajaran, tetap rata-rata 30 menit.