SERING Jadi Perdebatan, Penulisan Insya Allah atau Insha Allah Mana yang Benar? Ini Penjelasannya!
Sehingga kata yang kerap diperdebatkan baik di grup WhatsApp hingga Twitter ini kerap menimbulkan kebingungan dan tanda tanya.
Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
Sebab dalam Bahasa Inggris, hurup Arab syin ditulis sh (s+h), sementara dalam bahasa Indonesia, hurup Arab syin ditulis sy (s+y).
Dan orang Arab yang menulis dalam bahasa Inggris, tentu akan menulis hurup Arab syin dengan sh (s+h).
"Faktanya. sangat sedikit orang Arab yang bisa berbahasa Indonesia." Sehingga di luar yang lebih populer dengan tulisan In Sha Allah.(oleh:Syarifuddin Abdullah)
2. Kata In Sya atau Insya Allah mengacu pada Bahasa Indonesia.
Penulisan Insya Allah juga tidak salah. Ustad Felix dalam Fellixsiauw juga berpendapat sama.
Huruf Syin dalam bahasa Arab ditulis dengan ejaan Indonesia Syin,,,jadi ditulis In Syaa atau Insyaa Allah.
"Sementara dalam ejaan Bahasa Inggris Syin ditulis Sh, maka mereka lebih menulisnya dalam tulisan Latin In Shaa (In Shaa Allah)."
"Jadi klo tulis “In Syaa Allah”, Insya Allah atau “In Shaa Allah” bacanya sama saja dan artinya sama aja, yaitu “bila Allah menghendaki”, jadi nggak ada arti lainnya.
Hanya saja saya pribadi lebih suka mentransliterasikan lebih simpel dan sesuai transliterasi bahasa Indonesia, jadi Insya Allah.... " ujar Ustaz Felix Siauw.
Ustaz Felix Siauw dalam web pribadinya menulis sebagai berikut.
Lebih dari ratusan kali saya ditanya tentang perkara ini, berkaitan dengan penulisan transliterasi bahasa Arab, mudah-mudahan status ini jadi penjelas sebagaimana seharusnya.
pertama-tama, bahasa Arab dan bahasa Indonesia tentu berbeda, bila bahasa Indonesia disusun berdasarkan huruf alfabet A-B-C dan seterusnya, sama seperti bahasa Inggris, tidak dengan bahasa Arab. Bahasa Arab tersusun dari huruf hijaiyah semisal ا (alif), ب (ba), ت (ta) dan seterusnya.
perbedaan inilah yang akhirnya mengharuskan adanya transliterasi (penulisan bahasa asing kedalam bahasa Indonesia), misalnya, kata الله dalam bahasa Arab, bila di-transliterasikan ke dalam bahasa Indonesia bisa jadi “Allah”, “Alloh”, “Awloh” atau apapun yang senada dengan bacaan asli Arabnya, tergantung kesepakatan transliterasi
bila orang Indonesia sudah nyaman membaca tulisan الله dengan transliterasi “Allah” ya tidak perlu diganti dengan “Alloh” atau “Awloh”, toh bacanya juga sama walau tulisannya beda
by the way, bahkan kalo orang nulis Allah dengan huruf kecil juga nggak dosa, karena dalam bahasa Arab aslinya الله pun nggak ada huruf besar dan huruf kecil