Resesi Tidak Dapat Dihindari, Subsidi Gaji Tidak Banyak Membantu Dongkrak Daya Beli

Terbatasnya waktu serta kecilnya jumlah penerima Subsidi Gaji tidak mampu mendongkrak daya beli dan membantu hindari krisis

Editor: Azwir Ahmad
kompas.com
gaji 

SRIPOKU.COM, JAKARTA - Program subsidi gaji atau upah (BSU) kepada 15,7 juta pekerja swasta dan pegawai pemerintah non-PNS dinilai tidak mampu mendongkrak daya beli masyarakat dan menghindari resesi pada kuartal III nanti.

Itu terjadi karena waktu yang terbatas dan kecilnya jumlah pekerja yang menerima dibanding dengan jumlah angkatan kerja yang mencapai 133 juta pekerja. Pekerja yang menapat bantuan hanya 5 persen dari 13 juta yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan .

"Saya pikir masih jauh. Malah justru pikir hemat saya yang 5 persen dapat (subsidi gaji) ini belum tentu meningkatkan daya beli, yang terpenting kan daya beli sekarang ini. Tapi enggak mungkin membantu dalam waktu secepat itu. Ya saya pikir resesi bakal terjadi," kata Pengamat Ketenagakerjaan Universitas Gadjah Mada (UGM) Tadjudin Nur Effendi, Rabu (2/9/2020).

Tapi dia pemerintah untuk tidak takut menghadapi kondisi resesi, karena memang sudah risiko yang terjadi karena pandemi. Dan memang pada masa pandemi virus corona (Covid-19) ini peluang kerja masih sulit didapatkan karena belum normalnya perusahaan untuk beroperasi.

"Peluang kerja tidak bisa diciptakan karena banyak perusahaan tidak bisa beroperasi dengan normal. Kemudian pasar global juga susah. Ya harus kita terimalah, kita akan menuju ke resesi. Lebih bagus dihadapi kemudian mencari jalan keluar bagaimana keluar dari resesi," ucapnya.

Pendapat yang sama dikemukakan Ekonom dari Institute of Development on Economic and Finance (Indef) Bhima Yudistira Adhinegara . Menurutnya Indonesia bakal memasuki kondisi resesi karena subsidi gaji yang disalurkan masih sedikit. Sedangkan, kuartal III akan berakhir pada akhir bulan ini.

"Belum bisa karena waktu tersisa tinggal 4 minggu lagi sebelum akhir kuartal ketiga. Sementara itu pencairan dana sedikit terlambat karena pemerintah masih lakukan verifikasi data. Artinya tidak semua akan ditransfer subsidi upahnya pada bulan ini," katanya.

Diambang Resesi, Pengusaha Putar Otak Efisiensi Sekaligus Cari Cara Baru Pasarkan Produk

Herman Deru Optimis Resesi Ekonomi Masih Dapat Dihindari di Sumsel, Ratas Bersama Presiden RI Jokowi

Gubernur Herman Deru belum Lihat Tanda-tanda Resesi di Sumsel, Kalau Kontraksi Ekonomi Ia Setuju

Berikan BLT

Selain permasalahan utama pada subsidi gaji lanjut Bhima, sebaiknya pemerintah memberikan berupa bantuan langsung tunai (BLT) tanpa syarat kepada pengangguran dan pekerja informal yang justru lebih penting dibantu. Karena menurutnya, kategori pengangguran dan pekerja informal terdampak lebih besar dibanding pekerja sektor formal. "Dipastikan indonesia tetap akan masuk resesi pada kuartal III 2020," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengamat: Subsidi Gaji Tak Mampu Hindarkan RI dari Resesi"

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved