Ini Alasan Pertamina Rencanakan Bakal Hapus Premiun dan Pertalite
Indonesia menjadi satu-satunya negara yang memasarkan jumlah jenis produk BBM paling banyak yakni enam jenis produk.
SRIPOKU.COM, JAKARTA -- Indonesia menjadi satu-satunya negara yang memasarkan jumlah jenis produk BBM paling banyak yakni enam jenis produk.
Alasannya inilah membuat Pertamina berniat mereviem kembali varian BBM ini.
Hal ini diungkapkan, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat rapat
Dengar Pendapat (RDP) antara PT Pertamina dan Komisi VII DPR RI pada Senin (31/8/2020).
"Jadi itu alasan yang paling penting kenapa kita perlu mereview kembali varian BBM ini, karena benchmark 10 negara seperti ini," kata Nicke.
Premium dan Pertalite rencanya akan dihapus.
Hal ini terungkap dalam agenda rapat
Dengar Pendapat (RDP) antara PT Pertamina dan Komisi VII DPR RI pada Senin (31/8/2020).
• Premium dan Pertalite Bakal Dihapus, Begini Kata Bos Petamina
• Harga Bensin Pertalite Agustus Jadi Rp 5.355 Pertamax Rp 6.300 Turbo Rp 6.895 Per Liter, Cek Infonya
Premium dan Pertalite akan dihapus karena ada penyederhanaan produk Bahan Bakar Minyak (BBM).
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan penyederhanaan produk Bahan Bakar Minyak (BBM) mengikuti ketentuan dalam Peraturan Menteri Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan No 20 Tahun 2019 yang mensyaratkan standar minimal RON 91.
Nicke memaparkan saat ini masih ada dua produk di bawah RON 91 yang masih dijual yakni Ron 88 (Premium) dan RON 90 (Pertalite).
"Kita akan mencoba melakukan pengelolaan hal ini karena sebetulnya premium dan pertalite ini porsi konsumsinya paling besar," kata Nicke, Senin (31/8/2020), seperti dikutip dari Kontan.
Nicke melanjutkan, hanya tinggal 7 negara yang masih menjual produk gasoline di bawah RON 90 yakni Bangladesh, Colombia, Mesir, Mongolia, Ukraina, Uzbekistan dan Indonesia.
• Bensin Premium dan Pertalite Bakal Dihapus Dari Peredaran Secara Bertahap
• Tiga Hari Terakhir ini Masyarakat di Kabupaten PALI Sulit Mendapatkan BBM Pertalite dan Premium
Menurutnya, padahal Indonesia masuk dalam kelompok negara yang memiliki GDP US$ 2.000 hingga US$ 9.000 per tahun.
Berdasarkan klasifikasi tersebut, Indonesia menjadi satu-satunya negara yang memasarkan jumlah jenis produk BBM paling banyak yakni 6 jenis produk.
Di sisi lain, CEO Subholding Commercial and Trading Pertamina Mas'ud Khamid mengungkapkan, memang terjadi penurunan penjualan produk Premium sejak awal tahun 2019 hingga pertengahan 2020.
"Daily sales premium di awal 2019 di kisaran 31 ribu hingga 32 ribu kiloliter per day, Pertamax sekitar 10 ribu kl artinya penjualan premium tiga kali penjualan pertamax," terang Mas'ud,
Adapun, memasuki Agustus 2020, penjualan premium menunjukkan tren penurunan menjadi sebesar 24 ribu kl per hari sementara Pertamax meningkat menjadi 11 ribu kl per hari.