Untuk Jangka Panjang Mengapa Diet Keto Tak Efektif?
Selain tak berhasil mencapai target, mengikuti mitos yang salah juga bisa membuat berat badan gampang turun dan gampang naik.
SRIPOKU.COM - Informasi seputar diet dan cerita-cerita keberhasilannya dengan mudah kita dapatkan lewat internet atau media sosial. Namun, apa yang kita baca belum tentu benar.
Merujuk pada Herbalife Nutrition’s Asia Pacific Nutrition Myths Survey 2020, media sosial adalah saluran yang paling sering digunakan (68 persen) oleh konsumen Asia Pasitif untuk mendapatkan informasi terkait nutrisi.
• Wanita Ini Sukses Kendalikan Diabetes dengan Diet Keto dan Intermiten
• Ramalan Bintang Karier Selasa 18 Agustus 2020: Leo Sebaiknya Mengurangi Tuntutan Kepada Orang Lain
Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:

“Namun, mereka juga bingung dalam membedakan apakah informasi yang mereka dapat merupakan fakta atau mitos,” kata Susan Bowerman, Senior Director, Worldwide Nutrition Education & Training, Herbalife Nutrition.
Mereka yang terobsesi untuk langsing mungkin akan segera mencoba apa yang mereka baca, tapi seringnya berakhir dengan kegagalan.
Selain tak berhasil mencapai target, mengikuti mitos yang salah juga bisa membuat berat badan gampang turun dan gampang naik, atau disebut diet yoyo.
Berikut adalah beberapa mitos keliru yang banyak dipercaya masyarakat, dan bagaimana faktanya:
1. Diet ketogenik adalah cara yang sehat untuk menurunkan berat badan
Dalam beberapa tahun terakhir diet keto banyak dibicarakan dan dipercaya dapat menurunkan berat badan secara drastis.
Menurut Bowerman, diet tinggi lemak seperti keto bukanlah cara yang berkelanjutan untuk menurunkan berat badan karena kita akan kehilangan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh.
Seseorang yang menjalankan diet keto mengonsumsi sangat sedikit karbohidrat, jumlah protein sedang, dan lemak yang sangat tinggi, sehingga memaksa tubuh mengandalkan lemak sebagai bahan bakar.
“Sementara hal ini membakar lemak tubuh, rendahnya konsumsi karbohidrat akan mengakibatkan lebih sedikit vitamin dan mineral yang diserap tubuh, serta kekurangan serat,” katanya.

2. Karbohidrat membuat berat badan bertambah
Karbohidrat tidak dapat disalahkan atas penambahan berat badan. Namun, kelebihan kalori lah yang dapat menambah berat badan secara signifikan.
Menurut Bowerman, untuk memastikan diet seimbang, direkomendasikan 40 persen asupan kalori harian berasal dari karbohidrat yang sehat, seperti sayuran, buah, biji-bijian, dan kacang-kacangan.