Eliminasi Pemain Sriwijaya FC

Kiper Rudi Nurdin Rajak: Saya tak Berpikir ke Klub Lain Fokus Kerja Keras untuk Sriwijaya FC

Kalau saya optimis saja dan membuktikan bekerja keras untuk bisa main di Sriwijaya FC. Kalau saya sih ya tergantung manajemen.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ
Kiper Sriwijaya FC Rudi Nurdin Rajak 

Artinya sebelum memulai latihan perdana kita sudah dapat menyampaikan kalau mereka tidak bersama lagi dengan tim Sriwijaya FC," ungkap Direktur Teknik PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Indrayadi selaku pengelolah klub Sriwijaya FC kepada wartawan Sripoku.com, Senin (17/8/2020).

Menurut mantan pelatih kiper Sriwijaya FC ini mengaku pihak manajemen masih mengkompromikan apa para pemain yang tidak lanjut bergabung tersebut tetap akan dipanggil atau langsung pakai surat pemberhentian.

"Manajemen akan ada melakukan perombakan tim. Secara kebutuhan tim mengevaluasi selama ini terhadap mereka yang dinilai tidak bisa memberikan kontribusi," kata pria kelahiran Sungailiat Bangka, 51 tahun silam.

Mantan Kiper PS Pusri era Galatama ini menjelaskan alasan dilakukannya pencoretan pemain ini lantaran memaksimalkan pemain dengan kondisi sistem home tournament yang akan dihelat 17 Oktober-5 Desember 2020.

"Ketika mereka dinilai tidak memberikan kontribusi ke tim mereka harus dievaluasi. Selama ini gak bisa maksimalkan lebih baik kita cari yang bisa maksimal," ujar Indrayadi yang juga Pegawai di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.

Lebih lanjut Indrayadi juga menjelasakan alasan jumlah pemain jelang kick off kompetisi Liga 2 pada 15 Maret 2020 terbilang komposisisnya cukup gemuk dengan rencana perampingan pemain dengan kondisi sistem home tournament saat ini.

"Kenapa kita kemarin itu timnya gemuk? Pertimbangannya kalau dengan sistem kompetisi kan waktunya panjang diharapkan bisa ada persaingan pemain.

Semua pemain harus siap masuk ke the winning team. Takut ada cedera, kartu merah, sakit kita ada gudang pemain," ulasnya.

Tapi dengan home tournament, manajemen tim SFC butuh pemain yang berpengalaman bisa memaksimalkan diri. Setiap pertandingan adalah final.

"Pemain yang siap yang kita pakai. Kita harus berhitung dengan gerbong yang besar.
Dengan jumlah 24 atau 26 pemain sudah bagus buat kita. Kalau ada 2 cedera cepat tergantikan," pungkasnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved