Jaksa Fedrik Adhar Meninggal Dunia

Fedrik Adhar di Mata Tetangga, Dikenal Santun hingga Suka Berbagi, Semua Tetangga Dapat Oleh-oleh

Para tetangga Fedrik Adhar di Baturaja Sumsel, mengaku kehilangan sosok jaksa berusia 38 tahun tersebut.

Penulis: Leni Juwita | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Leni Juwita
Hj Darmawati saksikan prosesi pemakaman Jaksa Fedrik melalui video dirumah kediamnnya di Jalan Pahlwan Kemarung Baturaja Senin (17/8/2020). 

Waktu itu Fedrik mengajak serta istri dan mertuanya pulang ke Baturaja.

Ibunda Fedrik (Hj Darmawati) kediaman orang tuanya di Jalan Pahlawan Kemarung Baturaja
Ibunda Fedrik (Hj Darmawati) kediaman orang tuanya di Jalan Pahlawan Kemarung Baturaja (SRIPOKU.COM / Leni Juwita)

10 Hari Pulang ke Baturaja Sumsel

Ada sekitar sepuluh hari Fedrik pulang ke Baturaja.

Fedrik menikahi gadis asal Solo Jawa Tengah yang akrab disapa Ieda Fedrik baru sekitar 1 tahun dan belum mendapat momongan.

“Fedrik telat menikah sudah berumur 37 tahun baru menikahi gadis Solo,” kata Hj Darmawati dengan nada sedih.

Fedrik merupakan putra ketiga dari empat bersaudara dan menjadi satu-satunya anak lelaki setelah kakak laki-laki meninggal dunia beberapa tahun yang lalu.

Kehilangan anak laki-laki pertama (kakak Fedrik) sudah cukup membuat Hj Darmawati sedih, kemudian disusul oleh kematian suaminya bernama H Syarifudin disaat anak-anaknya masih membutuhkan vigur seorang ayah.

Kini Hj Darmawati harus merelakan putra kesayangannya Fedrik seorang jaksa yang kariernya sedang naik.

Proses pemakaman Jaksa Fedrik Adhar dengan protokol kesehatan Covid-19
Proses pemakaman Jaksa Fedrik Adhar dengan protokol kesehatan Covid-19 (Handout/Sripoku.com Leni Juwita)

Saksikan Pemakaman dari Video

Ibunda Jaksa Fedrik Adhar, Hj Darmawati menyaksikan prosesi pemakaman putra kesayangannya memalui video yang dikirim keluarganya dari TPU Tangerang Banten, Senin (17/8/2020).

Ekspresi wajah sang ibunda sulit digambarkan saat menyaksikan putranya dimasukan keliang lahat.

Hj Darmawati hanya terdiam , tidak ada air mata, tidak ada suara , wanita yang sudah lanjut usia ini hanya diam, matanya tidak lepas dari layar HP yang dipegang oleh keponakannya.

Apalagi saat pemakaman tampak sangat sepi hanya dilakukan oleh petugas pemakaman berpakaian APD (Alat Pelindung Diri) sesuai protokuler covid-19.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved